Aksi tersebut dilatarbelakangi karena adanya kebencian terhadap sesuatu yang tidak sepaham dan sejalan. JAD merupakan satu dari sekian banyak kelompok teroris yang masih aktif di Indonesia.
Baca Juga: Sidang Habib Rizieq Ternyata Dihadiri Dua Teroris
Berikut daftar kelompok teroris yang masih aktif di Indonesia.
1. Negara Islam Indonesia (NII)
Jaringan teroris NII adalah kelompok Islam yang tidak sepakat dengan Pancasila. Pemimpin kelompok ini sejak awal kemerdekaan adalah SM Kartosuwiryo. Aksi yang dilakukan oleh NII atau dikenal dikenal juga sebagai Darul Islam ini yaitu melakukan serangkaian pemberontakan di wilayah Jawa Barat. Setelah ditangkap dan dieksekusinya Kartosuwiryo pada tahun 1962, jaringan ini masih tetap hidup dan menyebar hingga saat ini.
2. Jamaah Islamiyah (JI)
JI merupakan keturunan dari NII. Pendirinya Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar merupakan bagian dari NII Komandemen Wilayah II Jawa Tengah. Jamaah Islamiyah dibentuk di Malaysia pada tahun 1993 setelah Abu Bakar Baasyir melarikan diri kesana pada 1982. Kelompok ini dipercaya sebagai dalang dari serangan teror Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriot Jakarta.
3. Majelis Muhajidin Indonesia (MMI)
MMI diinisiasi oleh Abu Bakar Baasyir dan berafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah serta Front Al-Nusrah. MMI merupakan pengembangan dari Darul Islam dan berubah nama menjadi Jamaah Ansharut Tauhid (JAD).
4. Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)
JAT merupakan kelompok teroris yang dibesarkan oleh Abu Bakar Baasyir. JAT dalam perkembangannya menginisiasi terbentuknya kelompok teroris lain, seperti Jamaah Ansharut Syariah (JAS), Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Anshurat Khilafah (JAK). Sebagian anggota JAT disebut mendukung ISIS serta sebagian lagi keluar untuk membentuk JAS.
5. Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
JAD merupakan kelompok yang terbentuk sejak Oktober 2014 yang diprakarsai oleh Aman Abdurrahman yang saat itu masih berada di balik jeruji besi Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan. Saat ini, JAD telah menyebar di 19 Provinsi dan diduga melakukan pengeboman di Gereja Katedral Makassar.
(Red*/Wirawan)