Pengamat terorisme Al Chaidar dari Universitas Malikussaleh Aceh, meyakini pelaku pengeboman merupakan bagian dari JAD yang berafiliasi ke ISIS.
Lalu siapa sebenarnya JAD dan latar belakangnya?
Dilansir BBC, JAD merupakan kelompok yang terbentuk sejak Oktober 2014 yang diprakarsai oleh Aman Abdurrahman yang saat itu masih berada di balik jeruji besi Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan.
Baca Juga: PMKRI Denpasar Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
JAD muncul sebagai kekuatan baru "mengalahkan" Jamaah Ansharut Thauid (JAT) yang ada sebelumnya. Pola serangan yang dilakukan JAD, antara lain gereja, polisi hingga fasilitas umum.
"Mereka menyasar gereja karena mereka kelompok Wahabi Takfiri yang christophobia atau tidak menyukai orang non-Muslim," menurut Al Chaidar dikutip dari BBC.
JAD Memilih melakukan serangan amaliyah daripada tertangkap atau tewas.
Baca Juga: Mengapa Manusia Begitu Mudah Berubah Menjadi Penjahat Terorisme?
Pengamat terorisme Universitas Indonesia, Muhammad Syauqillah menyebutkan, JAD melakukan pengeboman di Makassar bukan hanya karena membalas dendam puluhan anggotanya yang tertangkap, tetapi juga sebagai amaliyah (aksi) menjelang bulan Ramadhan.
Jaringan JAD diduga telah menyebar di 19 Provinsi, menurut pengamatan Al Chaidar.
(Red*/Wirawan)