Pria yang akrab disapa Roman tersebut, merupakan salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Desa Marapokot, kecamatan Aesesa, kabupaten Nagekeo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Roman beranggapan bahwa campur tangan pemerintah menjadi kunci utama untuk membantu masyarakat dalam menghadapi situasi keterbatasan pangan yang mereka alami.
Situasi Pandai covid-19 menjadi pertimbangan utama karena situasi tersebut membuat masyarakat tidak dapat berbuat banyak karena harus bertabrakan dengan sejumlah regulasi yang menyandera masyarakat.
Menurut Roman pemerintah harus menetapkan sejumlah saluran kebijakan untuk menolong masyarakat petani yang mengalami kewalahan pangan dengan cara memberikan bantuan bahan pangan hingga subsidi pangan seperti pasar murah.
"Dengan situasi pandemi sekarang yang kita harapkan cuma peran pemerintah untuk membantu masyarakat. Pemerintah bisa salurkan bantuan beras mungkin, atau bisa dengan melakukan pasar murah bagi para petani yang terdampak karena tutup air" Ungkap Roman.
"Pemerintah juga bisa Pertimbangkan dampak sosial juga. dengan keadaan susah, karena lapar, masyarakat bisa curi, bisa juga bunuh orang, intinya dapat makan. Itu bisa saja terjadi, " Jelas Roman.
Roman menambahkan bahwa kewalahan pangan yang dialami masyarakat dipicu oleh gagal panen yang mereka alami dan kondisi wabah ASF menyerang ternak babi masyarakat.
"Jadi kemarin sebelum tutup air kemarin, masyarakat ada yang gagal panen, tambah lagi kemarin babi masyarakat banyak yang mati karena ASF, ayam juga kemarin ada yang kena penyakit. Jadi masyarakat memang benar-benar susah. Jadi kita benar-benar mengharapkan bantuan pemerintah." Imbuh Roman kepada INBISNIS, senin (18/10/2021).
(Petrus Tenda/SBN)