Yohana dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menppa) Republik Indonesia periode 2014-2019 melalui peran besarnya sebagai Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Cendrawasih.
Sesuai dengan nilai pendidikan karakter R.A Kartini di dalam bukunya habis gelap terbitlah terang yaitu religius, pantang menyerah, suka membaca, peduli dan toleransi serta banyak lainnya, Yohana sejak dulu telah menerapkan nilai-nilai tersebut dalam memperjuangkan pendidikan di tanah Papua.
Baca Juga: Mengenal Maria Geong, Kartini Dari Tanah Flobamora
Dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah, Yohana menempuh sarjana di Universitas Cendrawasih pada 1985, Meraih gelar Magister di Simon Canada Fraser University British Columbia tahun 1994 hingga menyandang gelar Doktor dari School of Languange and Australia Media, University of Newcastle, New South Wales tahun 2007.
Perempuan kelahiran 1 Oktober 1958 tersebut akhirnya pada 2012 didapuk menjadi Profesor Doktor oleh Rektor Universitas Cendrawasih setelah puluhan tahun mengabdi menjadi seorang dosen tetap.
Di dunia internasional, dirinya berhasil mendapat posisi Diplomat TEFL (Dip. TEFL) dari Regional English Language Centre (RELC), SEAMEO Singapura, tahun 1992.
Pada saat Yohana menjabat menjadi Menteri, dirinya sangat menjunjung tinggi kesetaraan gender, dia merasa, pada saat itu kesetaraan gender dari berbagai bidang belum tercapai maksimal baik itu ekonomi, politik dan lainnya. Namun, dengan berbagai program yang dijalankan kementeriannya, kesetaraan gender telah mencapai angka yang lebih tinggi.
(Wirawan)