Ngurah termotivasi untuk mengembangkan seni Bali dengan mencetuskan usaha Sri Sedana Dekorasi sejak 2,5 tahun yang lalu.
"Motivasi saya, ingin mengembangkan seni nika, agar seni lebih bernilai lah di mata anak muda. Untuk Sri Sedana Dekorasi sendiri telah dibentuk sejak 2.5 tahun yang lalu," Kata Ngurah, diwawancarai INBISNIS, Selasa (20/4).
Dekorasi yang diproduksi pihaknya antara lain hiasan depan, photo booth dan hiasan bale dengan dikerjakan 4 orang tim.
"Untuk yang dikerjakan, hiasan depan, photo booth, sama hiasan yang ada di bale. Kami mengerjakannya 4 orang, diantaranya, saya sebagai leader, tangan kanan leader, tukang listrik plus sopir, tukang jalan satu, itu saja," ungkapnya.
Ngurah menuturkan, dalam pembuatan dekorasi, dirinya menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan didapatkan dari beberapa daerah di Bali.
"Kami menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Bahan-bahannya daun kelapa yang hijau, janur kelapa yang kuning, janur daun aren serta bunga gemitir. Untuk bahan saya dapat dari Petang (Badung), atau Negara," lanjut dia.
Pria asal Badung ini menyambung, proses persiapan dekorasi dilakukan tiga hari sebelum hari yang ditentukan.
"Paling tidak persiapan 3 hari sebelum hari-H lah, karena setiap ada orang yang memesan motifnya tergantung yang di minta," ujarnya.
Dalam perjuangannya melestarikan seni dan mengembangkan usaha dekorasi, Ngurah berharap kepada generasi muda untuk mau berusaha dan tidak takut akan kegagalan.
"Harapan tiyang (saya), semoga generasi muda lebih berani untuk mencoba sesuatu yang baru, jangan takut gagal, coba aja dulu, urusan gagal urusan belakangan," tukas Ngurah.
(Koko)