Mengangkat tema Cintailah Tenun Tradisional Indonesia, Jeffry Yunus selaku ketua P3I bekerjasama dengan pelopor Hari Tenun Indonesia yakni Anna Mariana.
"Misi kami adalah mendukung program pemerintah dalam mengurangi pengangguran melalui peningkatan produksi industri ekonomi kreatif dan pemberdayaan, pembinaan pengrajin tenun tradisional Indonesia," ujar wanita yang juga merupakan pendiri Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia atau KTTI.
Anna menambahkan, usaha untuk melahirkan peringatan Hari Tenun Nasional terus dilakukan sejak 24 Februari 2019, dengan mendeklarasikan bahwa Hari Tenun Nasinal ditetapkan pada tanggal 7 September.
"Hal ini berkaitan dengan sejarah diresmikannya Sekolah Tenun pertama di Indonesia, pada tanggal 7 September tahun 1929 oleh dr.Soetomo di Surabaya," tambahnya.
Penetapan Hari Tenun Nasional yang disepakati pada tanggal 7 September, menjadikan momentum untuk menggerakkan kegiatan tenun tradisional dan industri tenun serta melestarikan, sekaligus mengembangkan tenun tradisional di seluruh Indonesia.
"Harapan kami jika Hari Tenun Nasional sudah diresmikan Pemerintah, maka kedepannya dapat diikuti dengan gerakan, wajib menggunakan busana tenun di hari kerja, mulai dari instansi pemerintah maupun swasta, seluruh sekolah negeri maupun swasta," ujar Anna
"Tenun layak diperlakukan seperti kita mengenakan dan memposisikan Batik Kita perlu terus mendukung perkembangan pembinaan pengrajin tenun Indonesia agar berkembang lebih lebih banyak sekaligus dapat meningkatkan produksi," tandasnya.
(SBN/Redaksi)