Komunitas ini bergerak mensosialisasikan pentingnya peran orang tua dalam beberikan penjelasan dan arahan terkait kondisi yang terjadi, khususnya radikalisme dan ujaran kebencian.
"berawal dari pertanyaan anak saya mengenai ujaran kebencian yang diungkapkan oleh temannya di sekolah ya, maka saya berpikir untuk membentuk komunitas ini." tuturnya saat diwawancarai inBISNIS pada Selasa (8/12) lalu.
Komunitas Gerakan Emak-Emak Pecinta Tanah Air yang dikomandoi Yuliana Zahara Mega
Kegelisahan yang dirasakan Yuliana ini ternyata juga dialami oleh ibu-ibu lain. Menurutnya, sangat berbahaya jika anak sekolah sudah disusupi nilai-nilai radikalisme, apalagi di era sosial media ini, anak-anak bisa dengan mudah mengakses berbagai konten berbau negatif yang tersebar luas.
"Apalagi jika ada yang viral-viral di youtube, sekarang cepat sekali ujaran kebencian itu menjadi viral. Saya berpikir kenapa bukan ucapan baik-baik yang viral" ungkapnya.
Komunitas ini terbuka untuk umum bagi yang ingin menjadi anggota dan menyebarkan ujaran kebaikan. Saat ini Komunitas Gempita banyak melakukan sosialisasi via pesan elektronik (Whatsapp) dan membuat beberapa petisi untuk membubarkan beberapa kelompok yang dianggap bisa memecah belah umat.
"Orang tua, khususnya ibu merupakan sekolah pertama untuk anak, jangan sampai anak kita bisa tergerus oleh ujaran-ujaran kebencian. Saya ajak semua orang untuk terlibat, dan saya berharap banyak yang bergabung dan menyebarkan kebaikan." tandas Yuliana. (Sab/Sab)