Bom pengantin yang dilakukan sepasang suami istri yang baru menikah 6 bulan di Gereja Katedral di Makassar pada Minggu (28/3) itu, ternyata merupakan generasi milenial kelahiran 1995. Hal ini tentu mengejutkan, karena kelompok radikal mulai menjaring anak-anak muda Indonesia.
Untuk mencegah masuknya paham radikalisme, perlu ditanamkan pencegahan ajaran radikal sejak dini, dimulai dari dalam diri anak.
Baca Juga: Komunitas Gerakan Emak-Emak Pecinta Tanah Air Siap Perangi Radikalisme
Setiap orang tua berperan sebagai yang terdepan untuk mendidik anaknya. Mengutip dari laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat beberapa cara yang harus dilakukan orang tua guna mencegah masuknya ajaran dan perilaku radikal pada anak.
Berikut pencegahannya:
1. Memberikan pemahaman nilai keagamaan secara benar dan utuh kepada anak.
2. Memperkuat Pancasila sebagai ideologi bangsa dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memberikan pemahaman tentang bahaya gerakan radikalisme kepada anak.
4. Memberikan rasa aman, nyaman dan menyenangkan kepada anak untuk tinggal di rumah.
5. Menjadi sahabat untuk anak.
6. Mendidik anak untuk mengenal etika dalam berpendapat dan berkomentar tentang SARA di media sosial.
7. Mengajak anak untuk mengenal kebudayaan dan agama di Indonesia untuk memupuk nilai kebhinekaan.
8. Membuka diskusi dengan anak agar mereka mengenal dampak dan bahaya radikalisme.
(Red*)