Ketua Tim Riset dan Developments produk tersebut Galuh, Adi Insani, S.Pt., M.Sc menyebut penggunaan teknologi ini penting digunakan karena ayam broiler di Indonesia rentan terkena heat stress yang berdampak bagi ayam.
Dengan Internet of Think (IoT), alat ini dapat mencatat suhu, kelembapan, kadar amonia, kadar CO2 di kandang dan dapat dilaporkan secara real time.
1. Peternak dapat melakukan tindakan jika ayam kurang nyaman
Dengan aplikasi ini, para peternak dapat melakukan tindakan cepat saat terjadi perubahan pada komponen yang mempengaruhi kondisi kenyamanan ayam.
"Sistem ini dibuat dan dikembangkan sebagai upaya melengkapi dan menyempurnakan sensor dan peralatan yang ada di kandang closed house dalam mengatur lingkungan mikro di dalam kendang," kata Galuh Adi Insani, dosen Fakultas Peternakan UGM, dilansir Jogja IDN Times, Selasa (24/8).
2. Sistem ini memiliki sensor yang dapat mendeteksi perubahan kondisi lingkungan
Teknologi tersebut memiliki fitur berupa early warning system yang memberikan notifikasi di aplikasi Android maupun web desktop, sehingga ayam yang kondisinya menurun dapat diselamatkan secepat mungkin.
3. Alat ini menjaga kesehatan ayam dan pekerja
CEO BroilerX Jati Pikukuh mengatakan aplikasi BroilerX membantu peternak ayam untuk membuat kandang dengan kondisi kesejukan yang merata. Selama ini, yang ditemukan hanyalah kandang yang pada bagian depannya terasa sejuk sedangkan di belakang terasa lebih panas.
“Kondisi ini oleh banyak peternak tidak diketahui dikarenakan pada area tersebut tidak dilengkapi sensor yang digunakan untuk mengukur kondisi kandang. Semua itu sekarang dapat dipantau secara online dengan memanfaatkan peran dari IoT, padahal kita tahu di Indonesia suhu dan kelembapan tinggi," ujarnya.
(PTW/Redaksi)