Kelompok mahasiswa tersebut diantaranya Wahida Annisa Ermadayanti, Cininta Nareswari dan Muhammad Salman Al Kahfi dari Departemen Kimia ITS.
Pada lomba yang digelar secara hybrid pada Jumat (27/8) tersebut, ketua tim, Wahida mengatakan ia dan kedua temannya memperkenalkan risetnya dalam memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai support material elektrokatalis. Material ini dibuat khusus untuk metal air battery yang merupakan salah satu komponen dalam baterai.
"Metal air battery umumnya menggunakan logam platinum yang memiliki kelemahan yaitu ketersediaannya terbatas serta harganya mahal," ujar Wahida dalam keterangan tertulis, Kamis (2/9).
Ia mengungkapkan, proses untuk mengubah tandan sawit menjadi komponen baterai yaitu melalui pengolahan limbah dengan menambahkan karbon.
"Itu sebabnya perlu ditambahkan karbon dalam bentuk reduced Graphene Oxide (rGO) dari limbah tandan kosong kelapa sawit," ungkapnya.
Untuk memperoleh karbon rGO, Wahida menambahkan, limbah tandan kosong kelapa sawit dikeringkan terlebih dahulu. Kemudian, dilakukan proses delignifikasi agar didapatkan ekstrak lignin dari bahan baku tersebut. Tahapan ini berlanjut dengan mensintesis lignin yang didapat menjadi karbon.
Melalui penggunaan limbah sawit yang sulit terdegradasi, ia menyebut pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit ini membantu mengurangi limbah yang sulit terdegradasi dan membantu menciptakan energi yang ramah lingkungan.
(PTW/Redaksi)