Untuk menyukseskan bangkitnya pariwisata Bali, maka para pelaku usaha pariwisata harus mulai gencar mempersiapkan diri untuk itu.
Baca Juga: Desa Adat Jimbaran Menuju Desa Digital
Eks Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali 2014-2019 yang menaungi perekonomian termasuk sektor pariwisata, I Ketut Jengiskan, S.Sos. dihubungi INBISNIS, menyampaikan, Bali pada masa pandemi seperti mati suri, karena pariwisata yang menjadi komoditas utama ditutup sementara.
"Pariwisata Bali ya mati suri, karena ada pandemi dan semua orang tahu sendi-sendi kehidupan bali ada pada pariwisata," kata Jengiskan, Kamis (8/4).
Ia menuturkan, dengan kondisi pariwisata Bali yang akan masuk pada fase pembukaan kembali, siapapun harus siap untuk menyambut hal tersebut dan pemerintah harus membuat peraturan yang dapat mengakomodir pembukaan pariwisata Bali.
Baca Juga: Mau Liburan Hemat ke Bali? Ini Tipsnya!
"Siap tidak siap ya harus siap, cuma harus ada tatanan-tatanan yang disiapkan oleh pemerintah untuk membuka ini (pariwisata Bali)," ujarnya.
Menurut Jengiskan, untuk menata kembali pariwisata Bali diperlukan waktu, karena mengingat pandemi telah berdampak besar bagi perekonomian Bali, terutama setahu terakhir.
"Untuk kembali normal, pasti perlu waktu, usaha dan kerja keras, antara pemerintah dan masyarakat harus bahu membahu, untuk bisa pariwisata normal kembali," ujarnya.
Baca Juga: Partai Demokrat Sebut Gugatan Kubu Moeldoko Kadaluarsa
Jengiskan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Bali berharap, pariwisata Bali dapat kembali normal dalam segala sektor.
"Saya berharap pariwisata Bali dapat bangkit dalam segala sektor, selama ini pariwisata yang kita bangun selalu pariwisata yang berbentuk destinasi. Bagaimana sekarang ini paririwisata dibentuk dengan destinasi yang beradat kebudayaan," tutupnya.
(Koko/Red*)