Baca Juga: Sambut Pariwisata Bali, Pemerintah Gelar Sekolah Vokasi
Mulai dari memperketat protokol kesehatan di tiap destinasi wisata, serta fokus mempersiapkan pariwisata yang berkelanjutan dan juga berkualitas. Salah satunya ialah melalui Desa Wisata.
"Kemenparekraf sangat fokus membuat pariwisata lebih berkelanjutan ke depannya dan meningkatkan kualitasnya," ujar Sandiaga Uno saat melakukan rapat dengan Duta Besar Kolombia untuk Indonesia (13/4).
Saat ini, sudah ada 16 desa yang mendapatkan sertifikasi Desa Wisata Bekelanjutan, dan ada lebih dari 200 desa yang ditargetkan untuk menjadi Desa Wisata Mandiri di tahun 2024 nanti.
Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, Pantai Sanur Ramai
Pembangunan pariwisata berkelanjutan ini dipercaya menjadi tren yang dapat meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan
Dalam upaya membangkitkan kembali sektor wisata dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, Kemenparekraf juga mengeluarkan sertifikasi CHSE atau 4K (Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan Hidup).
Sertifikasi ini sebagai bentuk terlaksananya wisata yang berkualitas di tengah kondisi Covid-19.
Baca Juga: Vaksinasi di Pintu Masuk Bali untuk Buka Pariwisata
Adapun daftar 16 Desa Wisata yang berhasil mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai berikut:
1. Batu Layang di Kabupaten Bogor
2. Kandri di Kota Semarang
3. Nglanggeran di Kabupaten Gunung Kidul
4. Pentingsari di Kabupaten Sleman
5. Candirejo di Kabupaten Magelang
6. Jatimulyo di Kabupaten Kulonprogo
7. Osing Kemiren di Kabupaten Banyuwangi
8. Penglipuran di Kabupaten Bangli
9. Pemuteran di Kabupaten Buleleng
10. Pujon Kidul di Kabupaten Malang
11. Sesaot di Kabupaten Lombok Barat
12. Kembang Kuning di Kabupaten Lombok Timur
13. Bilebante di Kabupaten Lombok Tengah
14. Liang Ndara di Kabupaten Manggarai Barat
15. Lerep di Kabupaten Semarang
16. Karangrejo di Kabupaten Magelang
(Brina)