Ada empat tipe gambar prasejarah yang akan diteliti, yakni gambar cap tangan, gambar mama tua, gambar simbol serta gambar ikan.
Bupati Fakfak Untung Tamsil mengatakan bahwa, penemuan gambar prasejarah ini, bisa menjadi potensi pariwisata baru di Kabupaten Fakfak.
"Semoga ini bisa mengimbangkan potensi wisata dengan sejarah dan budaya di Kabupaten Fakfak," kata Bupati saat di Jalan Reklamasi Pantai, Kab Fakfak (6/8).
Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Balai Arkeologi Papua, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta dari Institut Teknologi Bandung yang akan melaksanakan penelitian lebih rinci, untuk mengangkat kembali nilai sejarah telapak tangan dimulai dari Pulau Ugar hingga Pulau Arguni, Kawasan Teluk Berau.
"Ini sesuai dengan visi Fakfak Tersenyum, termasuk juga dengan misi bagaimana pariwisata jadi skala prioritas. Terima kasih kepada tim yang akan melakukan penelitian prasejarah ini dengan lebih rinci," ujar Bupati.
"Semoga penelitian ini akan mengangkat daerah kita, baik daerah sendiri, nasional, maupun internasional. Gambar prasejarah ini punya arti yang mendalam, kita berharap bisa membangun nilai sejarah budaya dan pariwisata di Kabupaten Fakfak," tandas Bupati.
Untuk diketahui, penemuan gambar cadas rock art ini dilaporkan pertama kali oleh Belanda, dan gambar tersebut dianggap penting oleh Belanda, dan menjadi salah satu gambar cadas rock art terbaik di Indonesia.
(Amatus Rahakbaw/SBN)