Gugusan kepulauan Ayau terdiri dari pulau Padaranger, Kanobe, Reni, Rutum, Abidon, Miosbekwan. Pulau-pulau tersebut dikelilingi pasir putih dibalut kebiruan laut dengan bentang alam yang menarik.
Gugusan kepulauan Ayau menyimpan jejak budaya yang memperkaya peradaban di beranda terluar Raja Ampat.
Kita dapat melihat jejak budaya masa sejarah di kampung Reni dengan adanya makam kuno, jangkar kapal, dan struktur gereja lama.
Sejak tahun 2019 hingga 2021, tim peneliti arkeologi dari Balai Arkeologi Papua menelusuri jejak peradaban di beranda terdepan Raja Ampat. Di pulau Abidon terdapat tinggalan masa prasejarah dengan temuan situs gua yang diduga sebagai hunian masa lampau.
Di pulau Abidon tim peneliti Arkeologi pada bulan Juni 2021 menggali potensi budaya di kawasan kars kampung Abidon.
Temuan yang menarik juga ditemukan adanya gua yang menyimpan gambar cadas berwarna hitam dengan figure manusia serta kadal, ikan, kura-kura dan geometris.
Pada kesempatan ini pula Tim arkeologi melakukan ekskavasi (penggalian) di salah satu gua. Gua Pater dengan temuan permukaan beragam tembikar hias, alat batu, sisa makanan (moluska) dan tulang binatang. Hasil ekskavasi menguatkan bahwa gua ini sebagai hunian dengan tiga lapisan budaya yang berbeda.
“Melihat keletakan pulau Abidon, pada masa lalu merupakan pulau terdepan yang menjadi salah satu lokasi persinggahan para pelintas Austronesia,” ujar Sri Chiirullia Sukandar, ketua Tim dari Balai Arkeologi Papua.
Buktinya dapat dilihat dari temuan ekskavasi maupun survei dengan adanya fragmen tembikar yang sama dengan budaya Austronesia.
“Kita melakukan ekskavasi di gua Pater atas seijin oleh pemilik ulayat yakni bapak Danci Mayor. Begitu juga oleh pemerintah distrik kepulauan Ayau dan masyarakat kampung Abidon sangat mendukung kegiatan kami menelusuri jejak budaya nenek moyang di sini,” tambahnya.
Menurut Sri, Pulau Abidon merupakan wilayah perlintasan orang yang bermigrasi pada masa lalu.
Keletakan pulau Abidon sangat strategis, bagian utaranya sudah berbatasan dengan negara Palau.
“Dan ini memungkinkan sebagai lokasi titik sebar untuk memasuki wilayah pulau Waigeo serta ke arah Maluku Utara,” tandasnya.
(Amatus Rahakbauw/SBN)