Danau ini memiliki cerita mistis yang menyedihkan antara dua sejoli seperti dalam cerita Romeo dan Juliet namun dengan versi berbeda. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, mereka bunuh diri di danau ini karena cintanya tidak direstui. Sehingga munculah mitos jika sepasang kekasih datang bersama-sama ke danau ini maka hubungan mereka tidak akan bertahan lama.
Cerita ini yang menarik wisatawan untuk melihat langsung danau yang jadi saksi berakhirnya kisah cinta muda-mudi yang tragis.
Untuk sampai ke tempat ini, perjalanan dari pusat kota Larantuka ke danau ini memakan waktu kurang lebih 1,5 jam dengan jarak tempuh sekitar 50 kilometer.
Kerusakan rumah pohon
Saat tiba di lokasi objek wisata, pengunjung akan berhadapan langsung dengan sebuah rumah pohon yang dimanfaatkan warga setempat agar pengunjung dapat mengabadikan momen dari atas danau. Sekarang pengunjung sudah tidak bisa naik ke rumah pohon karena bambu yang digunakan sebagai jalan sudah tua dan lapuk.
Pagar-pagar pembatas yang mengelilingi sekitaran danau pun sudah rusak padahal pagar-pagar itu berguna untuk menjaga agar pengunjung agar tidak jatuh.
Situasi ini mengakibatkan Danau Asmara jadi sepi pengunjung. Padahal akses jalan sudah mudah terjangkau.
Pemanfaatan area sekitar danau sebagai lahan pertanian
Alhasil, masyarakat setempat memanfaatkan area sekitar danau sebagai lahan perkebunan. Mereka menanam beberapa jenis sayuran seperti sawi, bayam dan kangkung. Selain itu, masyarakat juga memanfaat air danau untuk menyiram tanaman di area perkebunan mereka.
(AVILLA RIWU/Redaksi)