Paulus Ardy yang kerap disapa Ardi (30) merupakan seorang pemuda seniman yang berasal dari Pitak, Kelurahan Pitak, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sebelum menjadi pelukis, Ardi sebelumnya merupakan seorang guru les bahasa inggris di Cancar Kabupaten Manggarai. Perjalanan Ardi sebagai guru les, berakhir ketika Penyebaran Virus Corona menular di Cancar tempat Ardi mengajar, sehingga proses belajar mengajarnya harus ditutup.
Kegiatan masyarakat sosial juga ditiadakan. Perekonomian masyarakat pun ikut terpengaruh saat kondisi penyebaran virus tersebut mulai menyebar luas. Salah satu langkah yang membuat Ardy bangkit lagi yaitu ketika dia mencoba merekam tradisi masa lalu yang jarang ditemui dalam bentuk miniatur sehingga ada sifat edukasinya untuk anak-anak mudah.
Dari situ ia bangkit dan membentuk sebuah kelompok kecil. Miniatur patung yang berbahan olahan kayu yang menceritakan tentang keragaman budaya di Manggarai mulanya hanya sebagai pelengkap dari kerajinan yang dimulai dari hasil pajangan di salah satu media sosial saja. Hasil pajangan miniaturnya sehingga banyak peminat yang ingin memesan hasil karya seninya.
Berawal dari pesanan miniatur di media sosial tersebut, Ardi dan teman-temannya berniat untuk membangun sebuah bengkel seni dan yang didalamnya merupakan sahabat yang memiliki jiwa seni yang berbeda. Hasil dari kolaborasi senimannya Ardy dan anggota kelompoknya membangun sebuah Bengkel seni dengan nama "Gallery fotowood Ketillo" yang merupakan kumpulan pemuda seniman miniatur Manggarai yang bangkit selama masa pandemi.
"Salah satu cara yang kami lakukan saat pandemi ini, selain belajar mempromosi melalui media sosial kami juga meminta bantuan kepada para pengunjung yang sempat berkunjung ke bengkel seni kami untuk sama- sama mempromosi hasil karya lukisan kami,” ujar Andi saat diwawancarai pada Senin INBISNIS (18/10/2021).
"Walaupun sebagian orang belum mengetahui keberadaan bengkel seni kami, namun sudah banyak karya seni kami yang dipajangkan saat ada kunjungan dari luar ditingkat Kabupaten dan para pengunjung juga membeli dengan harga yang stabil,sehingga ini yang meningkatkan motivasi kami untuk tetap berkarya di bengkel seni ini,” tandasnya.
(Flaviana Righamon/SBN)