Penamaan Selayar ada 2 versi yakni Silajara yang berarti satu layar, Selayar berasal dari kata Cedaya (bahasa Sansekerta). Nama tersebut diberikan karena banyaknya perahu-perahu yang memiliki satu layar yang singgah di pulau itu.
Selain itu, Pulau Selayar juga disebut dengan Tanadoang yang berarti tanah tempat berdoa, karena pada masa lalu pulau selayar menjadi tempat berdoa para pelaut yang hendak melanjutkan perjalanannya untuk keselamatan perjalanan mereka.
Kepulauan Selayar secara umum dihuni oleh sebagian besar etnis Makassar dan sebagian kecil Etnis Bugis, Etnis Bajo, serta Etnis Tionghoa dengan mata pencaharian utama masyarakat adalah petani dan nelayan. Islam sebagai Agama mayoritas namun ada juga agama lain yakni Kristen, Budha dan Hindu.
Bahasa sehari-hari yang digunakan dominan adalah Bahasa Selayar. Bahasa Selayar merupakan sebuah bahasa Austronesia yang diperuntukkan di Pulau Selayar dan beberapa pulau lain di Kabupaten Kepulauan Selayar, sebagai bahasa ibu. Bahasa Selayar termasuk dalam daftar bahasa dominan di Indonesia.
Kepulauan Selayar adalah pulau yang terkenal sebagai salah satu tempat wisata yang wajib untuk kita kunjungi, karena di Kepulauan Selayar terdapat banyak sekali destinasi wisata dari wisata alam, pantai, bawah laut, budaya, arkeologi, dan destinasi peninggalan bersejarah lainnya.
Daratan utama Selayar terbentang dari Utara ke Selatan. Gugusan pulau-pulaunya yang menyebar di ujung selatan daratan utamanya menyimpan ratusan destinasi wisata alam dan bawah laut. Salah satu contoh destinasi wisata Kepulauan Selayar yang sangat terkenal sampai di mancanegara yakni Taka Bonerate dengan keindahan taman-taman lautnya. Hampir semua pulau pulaunya memiliki panorama alam yang sangat eksotis. Pasir putih, debur ombak yang tenang, hijaunya pohon kelapa yang berjejer di pinggir pantai, dan air laut yang jernih berkilau seperti kristal yang menakjubkan.
Bagi penggemar wisata budaya, selayar memiliki berbagai tarian tradisional seperti tari Pakarena ballabulo, tari bulang-bulang Keke, Tari pangaru dan masih banyak lainnya. Pesta rakyatnya punya khas tersendiri seperti ""Jala Ombong"" prosesi menangkap ikan di laut secara beramai-ramai yang melibatkan ratusan orang baik anak muda maupun orang tua. Selayar juga terkenal dengan musik tradisionalnya yaitu batti'-batti', yang merupakan paduan antara lagu syair berbalas diiringi alat musik gambus dan rebana.
Selayar juga memiliki warisan peninggalan pada zaman logam seperti Gong Nekara, dimana Gong Negara tersebut adalah Gong Terbesar di dunia. Selain itu terdapat banyak harta Karun yang tertanam dalan tanah yang belum semua terangkat, di dasar laut juga ada Harta Karun yang dimuat oleh kapal karam yang di dasar laut Sangkulu-kulu yang perkirakan berusia ratusan tahun.
Di masa lampu selayar merupakan jalur pelayaran perdagangan internasional dan persinggahan kapal asing yang menjadikan Selayar sebagai pusat pusat jalur pedangan dunia saat itu karena letaknya yang strategis.
Pada saat ini, Selayar memiliki 2 moda transportasi antar kabupaten dan provinsi yakni 1 (Satu) bandara Aroeppala dengan berbagai rute layanan penerbangan dalam negeri dan 3 (Tiga) pelabuhan laut yakni Pelabuhan Pamatata, pelabuhan Benteng, dan Pelabuhan Pattumbukang yang melayani pelayaran antar Kabupaten.
(Andi Rusman/Selayar)