Charles Angliwarman selaku ketua KADIN di Manggarai Barat dalam wawancara bersama inBisnis pada Senin (9/11//20) mengatakan, bahwa program KADIN yang sudah dijalankan ialah studi banding di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.

"Kami sudah bersinergi bersama untuk melakukan studi banding bersama pemda manggarai barat, kapolres dan kepala syahbandar di pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2018. Kolaborasi tentunya dalam rangka menunjang wisata prioritas, kita adopsi proses kedatangan kapal dan portnya." ujar Charles.

Charles Angliwarman/Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Manggarai Barat, Flores, NTT

Selain itu, Kadin juga turut membatu para investor di Labuan Bajo dengan meluncurkan Komodo GPS tahun 2019. Nantinya, para pemilik kapal wisata yang tidak setiap saat ada di Labuan Bajo, bisa mengontrol keberadaan kapal di manapun berada.

"Dengan adanya Komodo GPS ini, banyak teman-teman pengusaha merasa terbantu. Mereka dapat mengontrol kapal sedang ada dimana dan juga penggunaan bahan bakarnya. Tentunya ini untuk keamanan, kenyamanan dan keselamatan para wisatawan." tandasnya.

KADIN Manggarai barat mengajak seluruh pengusaha di Indonesia untuk tidak menjadi sekedar penonton VIP, namun ikut turut ambil setiap pekerjaan untuk membangun dan mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium.

Ketua KADIN Manggarai Barat juga akan membuat pertemuan untuk para pengusaha untuk nantinya membahas investasi di daerah wisata Labuan Bajo.

"saya berharap bahwa Labuan Bajo bukan hanya keketulan komodo saja ada di sini, namun kita bersama turut menjadikan Labuan Bajo sebagai kebanggan Indonesia" tutup Charles

Reporter: Yohan

Penulis: Sabrina