Padi berjenis Inpari Unsoed tersebut menjadi demplot pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Purbalingga, Mukodam mengatakan, pertanian cerdas iklim dari program SIMURP terbukti memiliki dampak yang positif untuk pertanian.

"Pertanian cerdas iklim memang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian serta meningkatkan kesejahteraan para petani. Karena itu, kita terus dorong para petani di Purbalingga untuk belajar dan menerapkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim. Hasilnya sudah terbukti, demplot di Desa Pelumutan bisa menghasilkan panen hingga 8,8 ton per hektar," kata dia dilansir cendana news, Senin (30/8).

Menurutnya, pertanian cerdas iklim juga menjadi upaya mengurangi resiko gagal panen, karena para petani sudah mulai beradaptasi dengan iklim. Konsep pertanian CSA juga untuk meningkatkan ketahanan pangan, beradaptasi dengan perubahan iklim dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

(PTW/Redaksi)