Pandemi Covid-19 yang sudah dua tahun lebih melanda Indonesia ternyata membawa berkah bagi Khanafi. Usaha bonsai kelapanya laris manis diburu warga terutama para pecinta tanaman hias.
Tak hanya diminati pecinta tanaman hias lokal, tanaman bonsai kelapa hasil budidaya Khanafi juga diminati warga luar daerah seperti Gresik, Mojokerto, Banyuwangi, Semarang, hingga Jakarta dan Jawa Barat.
Khanafi menuturkan, usaha budidaya bonsai pohon kelapa sebenarnya sudah digelutinya sejak lama. Namun, di masa pandemi Covid-19, bonsai kelapa hasil budidayanya banyak diminati masyarakat.
“Saya sudah lama budidaya bonsai kelapa. Sejak tahun 90an. Itu (bonsai kelapa) sudah hobi saya sejak kecil,” ucapnya, Senin, dilansir Inews Jatim, Selasa (31/8).
Khanafi menyebutkan, ada banyak macam pohon kelapa yang dijadikan tanaman bonsai seperti jenis kelapa gading yang berwarna kuning keemasan.
Sejak pandemi, kata dia, bonsai kelapanya banyak diburu pecinta tanaman hias. Khanafi mengaku mampu menjual sedikitnya 20 bonsai kelapa per bulan dengan harga bervariasi mulai Rp150.000 hingga termahal Rp700.000 per tanaman.
“Harga bonsai kelapa ini bergantung usia dan keunikan bentuk tanamannya. Semakin unik, dia semakin mahal,” ucapnya.
Dia menuturkan, untuk menghasilkan bonsai kelapa layak hias membutuhkan waktu paling cepat lima bulan. Perawatan tanaman kerdil ini juga tidak sulit karena hanya perlu dibersihkan kapas serabut yang membungkus daun setiap tiga hari sekali.
(PTW/Redaksi)