Porang yang dijuluki emas hijau oleh petani di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tersebut telah berkembang dan dibudidayakan setahun belakangan ini hingga terbentuk Komunitas Petani Porang.
Petani porang setempat telah berhasil menarik investor untuk mencanangkan pembangunan Pabrik Tepung Porang di Kawangkoan, Kabupaten Minahasa.
Pabrik tersebut rencananya akan dibangun mulai Februari 2022 dengan biaya sebesar Rp 30 miliar.
Ketua Koperasi Produsen Petani Porang (KP3) Sulut periode 2021-2026, Ikmawan mengungkapkan, Sulut dapat dikatakan tertinggal selama 10 tahun karena ada provinsi lain yang sudah masuk pada skala ekspor.
"Kita baru menanam, tapi kami optimis mengejar ketertinggalan," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, ketertinggalan ini bukan menjadi kelemahan, justru industri yang dibangun akan lebih matang dengan perencanaan hingga finishing yang lebih baik. Salah satunya melalui pembangunan pabrik tepung porang.
"Pabrik ini akan menyerap hasil panen petani," ujarnya.
(PTW/Redaksi)