Menurutnya, tanaman porang yang sedang tren dan menjadi prioritas komoditas ekspor tersebut biasanya tumbuh liar di hutan. Kendati demikian, telah banyak masyarakat yang membudidayakan porang pada lahan pertanian serta menggunakan media polybag.

"Menanam porang dengan media polybag lebih praktis dan simpel karena cukup dengan menaruhnya di sekitar rumah (pekarangan). Selain itu, tentunya kita juga akan lebih mudah dalam mengontrolnya," ujar Anas, dikutip timesindonesia.co.id, Jumat (3/9).

Ia menjelaskan, biasanya polybag digunakan untuk pembibitan porang baik itu dari bulbil porang (katak) atau spora. Namun, polybag juga dijadikan sebagai media tanam porang secara permanen hingga panen

Cara penanaman porang menggunakan media polybag menurut anas yaitu pertama, polybag diisi dengan media tanam dan kemudian media tanam ditambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.

"Perawatan porang dalam polybag pun cukup mudah, lakukan penyiraman sehari cukup sekali, karena jika terlalu lembab porang akan busuk dan lambat dalam pertumbuhannya," ungkapnya.

Terkait pemupukan, Anis menjelaskan, pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk kimia.

"Berikut pupuk secukupnya, jangan berlebihan," tandasnya.

"Pengaturan jarak antar polybag agar sinar matahari dapat masuk ke sela-sela hingga mengenai batang pohon. Dengan demikian porang tidak jamuran dan bisa tumbuh baik dengan bantuan sinar matahari," jelasnya.

(PTW/Redaksi)