Pengakuan ini disampaikan para petani porang di Trenggalek. Mereka menilai benih porang varietas Madiun 1 secara fisik kuat dan padat, sehingga tidak mudah pecah. Selain itu kadar air juga sedikit dan yang terpenting alami, sehingga siap tanam.
Berdasarkan hal tersebut, pada Minggu (12/9), dia bersama para petani Trenggalek datang membeli. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 21 ton porang varietas Madiun 1 mereka pesan. Mereka juga datang langsung untuk belajar tentang budidaya tanaman porang.
"Madiun dipilih karena sudah terkenal dan bibitnya tersertifikasi Madiun 1, yang diedarkan PT Repindo," Ujar Karyanto, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) SUbur Lestari Desa Pringapus, dikutip dari inews, Minggu (12/09) sore.
Bersama petani lainnya, Karyanto mengaku memesan benih porang Madiun 1 kualifikasi umbi. Alasanya, dengan menanam benih umbi, maka bisa dipanen dalam satu kali musim tanam antara tujuh hingga delapan bulan.
Dia berharap hasil panen bisa dijual dan hasilnya bisa digunakan untuk menutup kredit di Bank, membeli bibit baru hingga menambah pundi pundi tabungan.
"Kita beli benih umbi yang satu kilo isi dua atau tiga. Nanti satu musim tanam bisa dipanen dengan tiap umbi bisa menjadi 2,5 hingga 3 kg. Dengan panen tiap satu periode musim tanam, uang hasil panen bisa digunakan diantaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup, melunasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI, membeli benih baru hingga menambah tabungan," kata dia.
(PTW/Redaksi)