Pasar Kereneng yang dibangun pada jaman Gubernur Bali dijabat oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra tahun 1983 bukan hanya sangat dikenal masyarakat Bali dan kota Denpasar khususnya namun juga dikenal oleh para wisatawan.
“Beginilah kondisi Pasar Kereneng sekarang, masih seperti yang dulu tetap ramai dikunjungi dengan daya tariknya tersendiri”, kata Agung Rai Kepala Pasar Kereneng yang belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut saat dijumpai INBISNIS.ID, Selasa (14/12).
Pasar Kereneng yang bangunannya terdiri dari tiga lantai ini terbagi menjadi Lantai I sebagai toko kelontong dan kuliner, Lantai II sebagai toko kain dan fashion sedangkan lantai III dijadikan pasar loak tempat penjualan barang-barang bekas.
Kebijakan PPKM yang diterapkan di area-area publik termasuk pasar tidak menyurutkan minat masyarakat untuk mengunjungi tempat ini. Pasar ini seakan tak pernah mati beroperasi setiap hari dengan berbagai aktifitas perekonomian warga, pada pagi hari hingga menjelang siang merupakan pasar tradisional yang menjual barang kebutuhan sehari-hari seperti layaknya pasar umumnya sedangkan kios-kios yang ada di bangunan pasar buka hingga pukul 17.00 Wita.
“Biasanya saya langsung ke lantai 3 di pasar loaknya, cari spare part dan accecories bekas yang murah untuk bengkel saya”, kata Anwar seorang pengunjung asal Tabanan.
Menariknya lagi saat menjelang malam, kawasan pasar ini berubah menjadi pasar malam yang menjajakan aneka kuliner, pakaian, barang-barang elektronik serta permainan anak-anak dan accesories lainnya. Alhasil pasar ini beroperasi hampir 24 jam penuh setiap harinya karena pasar malamnya beroperasi hingga subuh.
“Saya sama suami dagang di sini sejak tahun 2011, Astungkara masih bertahan sampai sekarang, saya termasuk generasi kedua berjualan di Pasar Kreneng gantikan orang tua saya”, kata Ibu Nengah pedagang Babi Guling di Pasar Kereneng, Selasa (14/12).
Aneka kuliner yang dijajakan hingga tengah malam melengkapi keramaian pasar ini, khusus bagi wisatawan domestik, Pasar Kereneng menjadi salah satu tujuan wisata kuliner yang akan sangat sayang dilewatkan bila mengunjungi Kota Denpasar.
“Pertama kali ke sini diajak oleh saudara saya untuk cari makanan khas Bali, jadinya ketagihan sampai sekarang kalau ke Bali pasti mampir ke Pasar Kreneng cari tipat cantoknya aku suka sekali”, kata Ria wisatawan asal Surabaya.
Pasar Malam Kereneng inilah yang menjadi primadona bagi warga Denpasar dan sekitarnya termasuk para wisatawan domestik. Lokasi pasar yang relatif mudah dicapai dengan berkendara sepeda motor maupun mobil dari manapun membuat Pasar Kereneng menjadi sangat populer.
Menikmati berbagai macam kuliner khas Bali dan Jawa di Pasar Kereneng sangat khas dengan suasana rakyat, menikmati makanan di atas meja panjang, di bawah tenda terpal, berbaur dengan para pengunjung pasar yang hilir mudik di sekitarnya. Terkadang para pengamenpun turut menemani santap malam pengunjung di tengah hiruk-pikuk pasar.
“Setiap hari pasti ramai, apalagi di malam hari pasti lebih ramai, tapi kalau paling ramai itu malam minggu dan hari Minggu pagi ”, kata Wayan Sablek seorang tukang parkir di Pasar Kereneng.
(Herman Yosef Subu Sadipun/Redaksi)