Baca Juga: Jubir Moeldoko Sebut AHY Masih Selevel Camat, Ini Kata Pengamat
Kisruh terjadi lantaran Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memutuskan untuk menolak pengesahan kepengurusan Partai Demokrat pimpinan Moeldoko tersebut.
Anang menilai, para inisiator KLB tidak sepenuhnya berada dalam satu ideologi yang sama dengan Moeldoko. Namun, dirinya menduga bahwa kebersamaan mereka diikat oleh faktor lain seperti sikap pragmatis atau transaksional.
"Itu bisa diartikan tidak satu keyakinan atau tidak satu ideologi yang sama dengan Moeldoko, tetapi faktor-faktor lain. Bisa alasan yang sangat pragmatis transaksional," kata Anang dilansir PojokSatu.id, Kamis (8/4).
Menurutnya, pelaksanaan KLB di Deli Serdang hanyalah kepentingan segelintir orang.
Baca Juga: Partai Demokrat Sebut Gugatan Kubu Moeldoko Kadaluarsa
"Tidak ada nilai atau ideologi yang sangat kuat untuk menggerakkan kudeta. Ini hanya kepentingan segelintir orang sehingga perlu ada rekayasa untuk bisa terkesan masif," ujarnya.
Dia menambahkan, kemungkinan besar kubu Moeldoko akan bubar dengan sedirinya jika hanya diikat dengan sikap pragmatis saja.
"Waktu akan mengujinya. Jika hanya diikat dengan kepentingan yang pragmatis maka akan bubar dengan sendirinya," ucap Anang.
Baca Juga: Kubu Moeldoko Gugat AD ART Partai Demokrat
Namun, ia memperkirakan, kubu Moeldoko tidak akan menyerah dengan cepat, karena memperjuangkan kepentingannya hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kalah.
"Saya kok melihat bisa jadi ada agenda yang akan diteruskan dalam rangka menggerus parpol oposisi" pungkasnya.
(Red*/Koko)