Lalulintas ternak sapi didatangkan dari Maluku barat dan Halmahera Utara ke Sorong, yang dibawa oleh pelaku usaha untuk persiapan hewan kurban sejak bulan Juni 2021 dan mencapai puncak pertengahan Juli 2021.
Pada bulan awal Juli 2021 ada pasukan sapi dari Maluku Barat dengan jumlah 94 ekor, dan setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas karantina hewan di Sorong, ditemukan ada 7 ekor positif brucella sp.
Ternak sapi yang dibebaskan oleh petugas karantina sejumlah 87 ekor dan 7 ekor ternak sapi tersebut yang positif brucella sp disarankan kepada pemilik untuk dipotong bersyarat (test and slaughter) dimana daging boleh dikonsumsi dengan perlakuan memasak yang baik, dan organ jeroannya wajib dimusnahkan.
Pelaksanaan pemotongan bersyarat ini diawasi oleh petugas untuk menghindari ternak sapi tsb dimasukan ke ternak sapi kurban.
Penyakit Brucellosis yang disebabkan oleh bakteri brucella sp merupakan penyakit hewan menular yang secara ekonomis sangat merugikan, dan bahkan bisa juga menular kepada manusia (Zoonosis) dengan gejala bisa menyebabkan mandul dan arthritis.
Dalam 2 bulan terakhir, tercatat sudah ada 499 ekor yang masuk ke Sorong dan pada Minggu (18/7) masuk lagi 48 ekor dari Maluku Barat, melalui pelabuhan Arar. Jadi, total jumlah sampai Sabtu (18/7) sebanyak 547 ekor yang siap dijadikan hewan kurban.
(Amatus Rahakbaw/Redaksi)