Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengatakan mobilitas warga bisa diturunkan karena adanya penyekatan di 11 titik pintu masuk Denpasar. Selain itu, penutupan sektor non esensial dan pembatasan jam operasional hingga pukul 20.00 wita juga dinilai mempengaruhi penurunan mobilitas warga.
"PPKM darurat yang dilaksanakan dinilai efektif menurunkan mobilitas masyarakat," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (20/7).
Baca Juga : IKAPPI Sebut 43 Persen Pedagang Pasar Tradisional Tutup karena Pandemi
Lebih lanjut, imbuhnya, meski tercatat terjadi penurunan mobilitas warga, dari sisi kasus positif Covid-19 di Denpasar masih tinggi. Dalam sehari kasus positif rata-rata 300 kasus, bahkan pada Senin (19/7) kasus harian menyentuh angka 400 kasus.
“Memang kasus masih tinggi dan tentu ini menjadi perhatian kita bersama karena masa inkubasinya Covid-19 itu lama, bisa sampai dua minggu. Jadi tidak serta-merta kasus langsung turun begitu PPKM Darurat diterapkan,” jelasnya.
Dia berharap setelah PPKM darurat dilaksanakan, dua minggu kedepan kasus positif Covid-19 akan melandai, dengan catatan masyarakat harus tetap mentaati protokol kesehatan dengan disiplin dan ketat.
Baca Juga : Ikuti Pelatihan Jurnalistik Bersama INBISNIS, Gratis!
Menurutnya, berdasarkan data dan evaluasi yang dilakukan oleh Pemkot Denpasar, sebanyak 66 persen kasus positif Covid-19 terjadi pada masyarakat yang belum divaksinasi Covid-19.
“Sehingga kami terus menggalakkan pelaksanaan vaksinasi ini agar herd immunity segera terbentuk. Selain itu yang paling penting hindari kerumunan,” tutur Dewa Rai.
(PTW/Redaksi)