Selama pelaksanaan PPKM Darurat hingga perpanjangan PPKM Level 3-4, pariwisata Pantai Penimbangan ditutup untuk sementara, namun para pedagang yang berjualan di sekitar pantai tetap diperbolehkan.
"Untuk penutupan saat PPKM kan mulai dari tanggal 3 Juli, Krama (warga) adat kemudian mengikuti ketentuan dari Presiden. Nah saat ini pada PPKM Level 4, dari Presiden kembali mengeluarkan edaran. Di dalam edaran itu muncul ketentuan penutupan kawasan wisata dan para pedagang setuju," ujar Bendesa Adat Galiran Jero Putu Anteng, saat ditemui INBISNIS, Kamis (30/7).
Bendesa Adat Galiran Jero Putu Anteng
Baca Juga : Desa Wisata Siap Jadi Tren Wisata Pascapandemi
"Tetapi dalam edaran tersebut tidak dicantumkan penutupan dagang, cuma kawasannya," lanjutnya.
Terimbas tutupnya pariwisata Pantai Penimbangan, Jero Anteng menyebut para pedagang mengalami penurunan perekonomian.
"Pembelinya lebih sepi. Jelas perekonomian terdampak dan lebih menurun. Kita dari Desa Adat membantu dalam bentuk sembako dan tadi (29/7) kita menghadap ke Kadis Sosial memohon bantuan sembako untuk pedagang. Sehingga ini dapat meringankan beban pedagang," ujarnya.
Ia berharap, pelaksanaan PPKM dapat secepatnya ditiadakan karena menurutnya permasalahan ekonomi juga menjadi hal yang penting pada masa ini.
"Masalah PPKM ini, terutama PPKM Darurat itu sudah cukup ya, nah terus untuk PPKM Level 4 itu ada pelonggaran juga, tetapi harapan Pak untuk PPKM selanjutnya biar sudah ditiadakan lagi. Karena antara kesehatan dan kelaparan ini sama. Kita menonjolkan kesehatan tetapi kalau kelaparan diabaikan bisa menimbulkan masalah sosial lagi," pungkas Jero Anteng.
(PTW/Redaksi)