Pelatihan yang dimulai sejak tanggal 23 Juli ini, dilakukan secara daring, dan dimulai sejak pukul 08.00 pagi hingga selesai, serta diikuti sebanyak 36 pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) Kabupaten Fakfak.
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Maka diklat pelatihan dan penanganan stunting ini sangat penting, mengingat kasus stunting di Indonesia Timur cukup tinggi seperti dilansir BKKBN.
Rosani Said, S.IP selaku Kasie Jaminan sosial Keluarga berharap bahwa setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menjadi edukator dan motivator di wilayah dampingan kerjanya masing-masing.
“Sehingga masyarakat bisa merasakan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar terciptanya keluarga yang sehat,” tandasnya.
(Amatus Rahakbaw/SBN)