Dalam sambutannya, Presiden bersyukur acara ini dapat digelar untuk mengucapkan syukur atas kemerdekaan yang dinikmati oleh bangsa Indonesia.
“Kita harus selalu ingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini merupakan berkat rahmat Swt., Tuhan Yang Mahakuasa, buah perjuangan dari para syuhada, dan semangat persatuan dan kebersamaan dari seluruh anak bangsa tanpa mengenal perbedaan suku, agama, dan juga golongan,” ujarnya.
Kepala Negara pun meyakini bahwa semangat kebersamaan dan gotong royong yang diwarisi oleh para pendiri bangsa akan selalu melekat dalam jiwa bangsa Indonesia, laksana api yang menyala-nyala, terutama di saat bangsa dan negara menghadapi ujian dan tantangan seperti saat ini.
“Saat ini negara kita sedang menghadapi ujian yang sangat berat, yaitu pandemi COVID-19. Karena itu, saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, merapatkan barisan, bahu-membahu, melakukan ikhtiar lahir maupun batin bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19,” ujarnya.
“Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, doa adalah senjata orang mukmin, penguat dan penumbuh, sebagai kekuatan yang maha dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa membukakan jalan bagi kita semua, meridhoi dan memudahkan semua upaya dan langkah-langkah kita sampai mencapai kemenangan melawan pandemi COVID-19,” tandasnya.
Menutup sambutannya, Presiden mengucapkan terima kasih atas dukungan komponen masyarakat terutama para alim ulama, pemuka agama, mubalig yang selalu mengajak umat untuk mematuhi protokol kesehatan, membantu percepatan vaksinasi, serta membimbing dan mendampingi umat melalui situasi yang sulit seperti saat ini.
(Sumber: Seketariat Presiden RI)