"Rencana evakuasi ini dirancang dan dipersiapkan dengan matang selama beberapa hari, secara hati-hati dan low key," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada konferensi pers.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa kehati-hatian dan sifat low key ini diperlukan mengingat adanya dinamika lapangan yang sangat tinggi dan situasi yang sangat cair.
"Kehati-hatian ini kita lakukan demi keselamatan warga Indonesia," tambahnya.
Retno menjelaskan bahwa, awalnya evakuasi direncanakan menggunakan pesawat sipil, namun rencana tersebut harus disesuaikan, karena konisis lapangan yang berubah, maka evakuasi dilakukan mengunakan pesawat militer.
26 WNI berhasil dievakuasi dari Afghanistan. 26 WNI tersebut terdiri dari 16 staf KBRI Kabul dan 10 WNI non staf KBRI.
Sementara 7 warga negara non WNI yang turut dibantu pemerintah Indonesia untuk keluar dari negara tersebut, terdiri dari 5 warga negara Filipina dan 2 warga negara Afghanistan (Suami dari WNI dan staf lokal KBRI).
(SBN/Redaksi)