Bahan bakar Bioavtur J2.4 tersebut merupakan bahan bakar campuran bioavtur yang dihasilkan dari bahan baku 2,4% minyak inti sawit atau Refined Bleached Degummed Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis. Ini adalah produk hasil kerja sama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT Pertamina (Persero).
Program yang dijalankan di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini telah diuji coba pada pagi hari selama 20 menit oleh tim uji coba PTDI yang dipimpin oleh Captain Adi Budi di Apron Hanggar Aircraft Services PTDI.
Pelaksanaan ground test merupakan tahap terakhir sebelum dilakukan flight test. Rencananya akan dilakukan dua kali flight test di minggu kedua September 2021, sebelum pesawat diterbangkan ke Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng pada 15 September 2021.
"Dengan diberikannya kepercayaan dari konsorsium pengembangan Bioavtur J2.4 untuk menggunakan bahan bakar bioavtur di pesawat CN235-220 FTB, diharapkan dapat mendukung pemanfaatan bahan bakar nabati di sektor industri kedirgantaraan dan dapat meningkatkan kemandirian energi, terutama kombinasi antara penggunaan avtur dengan kelapa sawit," kata Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan dalam keterangan persnya.
"Dari hasil pengetesan yang baru saja kami laksanakan, yang pertama adalah start engine sebelah kanan yang menggunakan bioavtur J2.4 kemudian diikuti dengan start engine sebelah kiri yang menggunakan avtur Jet A1, semuanya normal tidak ada abnormality," ujarnya
Senada dengan Gita, Captain Adi menyebut penggunaan bioavtur tidak berbeda dengan penggunaan avtur.
"Dari semua test yang dilakukan, respon engine semuanya normal dan tidak terlihat perbedaan dibandingkan saat menggunakan bahan bakar Avtur,” jelas Captain Adi Budi.
Diharapkan pemanfaatan green avtur di Indonesia dapat dilaksanakan secara optimal dalam rangka penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) guna mengakselerasi pencapaian target EBT dalam bauran energi nasional sesuai PP 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional dan Perpres 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional.
(PTW/Redaksi)