Kegiatan dimentori oleh Agus Mulyana, Aidil Fitri dan Adios Syafri (Hutan Kita Institute), serta narasumber dari Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi, Dian Risdianto.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petugas dalam menangani konflik tenurial di kawasan konservasi.
Dalam pelatihan tersebut peserta diberikan materi terkait mediasi, sistem analisis konflik lahan dan sumberdaya alam di kawasan konservasi, uji kelayakan kasus, analisis konflik tenurial, komunikasi dalam asesmen perundingan, negosiasi dan teknik negosiasi serta pedoman penanganan konflik tenurial di kawasan konservasi sebagaimana Surat Edaran Dirjen KSDAE Nomor SE. 2/KSDAE/KK/KSA.1/03/2021.
Selain materi dan teori-teori, peserta juga melakukan simulasi menyusun tipologi konflik dan membuat alternatif solusi permasalahan.
Antusiasme dirasakan peserta, terlebih materi yang disampaikan cukup aplikatif untuk diterapkan dalam penanganan konflik tenurial yang terjadi di wilayah kerja Balai KSDA Sumatera Selatan.
Dalam upaya mediasi, diperlukan teknik dan gaya berunding yang berbeda, apakah harus digunakan gaya konfrontatif, kolaboratif, menghindar (pasif), akomodatif atau kompromistik. Peserta juga dilatih untuk lebih mengenali karakter permasalahan yang ada di setiap wilayah kerjanya.
Melalui pelatihan ini, para peserta khususnya para Kepala Seksi dan Kepala Resor mendapatkan "insight", menetapkan teknik negosiasi yang tepat dalam upaya penyelesaian konflik tenurial yang dihadapi di wilayah kerja masing-masing.
Sumber : Instagram BKSDA Sumatera Selatan
(PTW/Redaksi)