Kegiatan lomba cuci tangan bermaksud mengedukasi bagi para siswa akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sekaligus sebagai rangkaian acara hari ulang tahun Rumah Sakit Telogorejo yang ke 70 tahun.
Dinas pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengapresiasi akan adanya gerakan cuci tangan sejak kanak kanak. Karena dengan gerakan tersebut dapat mengedukasi dan membentuk karakter akan hidup bersih.
“Rumah Sakit Telogorejo yang di ulang tahunya ke 70, mengadakan lomba cuci tangan rutin setiap tahunya, mengedukasi tentang adanya mencuci tangan dengan benar. Artinya saat ini yang paling penting adalah penguatan karakter peserta didik, salah satunya penguatan karakter bagaimana membuat mereka melakukan hidup bersih, pola hidup bersih ini dimulai dengan cuci tangan dengan benar,” kata dia.
Pasalnya edukasi hidup bersih sangat penting dilakukan apalagi di masa pandemi ini, kesadaran masyarakat akan hidup sehat kurang adanya perhatian, sehingga banyak menimbulkan penyakit melalui virus yang menular.
Kemudian tambahkan dengan diadakan kegiatan lomba cuci tangan supaya memberikan pemahaman bagi peserta didik akan pentingnya hidup bersih sejak kecil, di masa pandemi covid -19 yang namanya cuci tangan sangat penting karena penularan covid salah satunya melalui tangan pada saat mengusap mata,hidung, dan mulut sehingga dengan mencuci tangan akan steril dari kuman.
Begitupun dengan dibukanya sekolah untuk melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ia berharap dengan adanya kegiatan lomba cuci tangan dengan benar dapat mengurangi penyakit karena virus atau tidak ada penambahan cluster Covid-19 baru disekolah. Alice Sutedjo Lisa selaku Direktur Utama Rumah Sakit Telogorejo mengatakan Rumah Sakit Telogorejo adalah rumah sakit yayasan sosial yang berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan peduli terhadap masyarakat salah satunya dengan mengadakan kegiatan lomba cuci tangan sedunia bagi siswa SD kota Semarang.
“Selama ini banyak yang cuci tangan, namun cuci tangan pada waktu yang tidak tepat ataupun caranya yang tidak tepat. Jadi cuci tangan tidak hanya sekedar cuci tangan yang mengenai air sebentar, dan akibatnya kuman tetap bisa masuk. Atau cuci tangan dengan waktu yang tidak tepat artinya dahulu kita dididik cuci tangan sebelum makan, padahal di era covid ini setiap saat harus cuci tangan apabila kontak dengan seseorang atau memegang tempat yang bersentuhan harus segera mencuci tangan. Karena penularannya bisa melalui tangan,” ungkapnya
Begitupun untuk penyakit yang paling rentan yang dialami tidak mencuci tangan sebenarnya banyak sekali. Diantaranya; cacingan, diare, hepatitis yang bisa menyebabkan penyakit jantung, infeksi saluran pernafasan yang dapat menyebabkan kematian.
Ia berharap dengan mengadakan kegiatan cuci tangan untuk siswa SD supaya menjadi duta kesehatan di masyarakat dan melakukan tindakan di masyarakat melalui pencegahan penyakit infeksi.
Sebagai informasi, acara lomba pada cuci tangan ini mengambil 6 juara, yang terdiri dari 3 juara harapan, dan 3 juara utama.
Alinda dari sekolahan SD Alhikmah merasa senang karena mendapatkan juara satu saat mengikuti acara lomba cuci tangan di Rumah Sakit Telogorejo. Menurutnya cuci tangan sangat penting supaya hidup menjadi sehat dan terhindar dari penyakit.
“Sangat senang mendapatkan juara satu pada lomba ini, karena sering latihan setiap hari selasa yang diajarkan oleh sekolahan dan orang tua,” jelasnya.
Ia mempraktekan cara cuci tangan yang sudah diajarkan yaitu dengan membasahi tangan dengan sabun dan menggosok kedua telapak tangan, kemudian usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian, gosok sela sela jari tangan hingga bersih, bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi mengunci, gosok dan putar putar kedua ibu jari secara bergantian, dan yang terakhir letakan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan, dan bilas dengan air.
(Adimungkas E/Redaksi)