wrapper

Breaking News

Saturday, 16 Oct 2021

Pemberian Tanda Penghargaan Negara Kepada Dokter yang Meninggal Karena Covid-19 Dipertanyakan

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)
Mantan Ketua PB IDI DR Dr Zainal Abidin S.Ked M Hum Kes (kanan)

--------------------

INBISNIS.ID, MAKASSAR - Mantan Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) DR Dr Zainal Abidin S.Ked M Hum Kes mempertanyakan kriteria pemberian Tanda Penghargaan Negara kepada dokter yang gugur karena Covid-19.

Ia menilai bagaimana kriterianya, sebab yang dianugerahi hanya beberapa orang sementara yang meninggal karena Covid mencapai ratusan dokter.

“Apakah hanya yang menangani langsung pasien Covid dan bagaimana yang terpapar di tempat kerjanya atau di rumahnya,” tulisnya di WAG HMI KAHMI FKUH, (16/10/2021).

Dalam catatan INBISNIS ID sesuai siaran pers PB IDI per tg 9 September 2021 terdapat 630 dokter yang meninggal karena Covid-19. Adapun nakes (dokter, perawat, bidan, analis, radiografer) yang gugur gegara Covid-19 per tgl 15 September 2021 mencapai 2029 orang.

Guru Besar, Pejabat dan Dokter yang mendapat penghargaan sesuai penyampaian PB IDI ke IDI Wilayah dan Cabang tertuang dalam keputusan di bawah ini.

"Dari Tim Mitigasi IDI, sesuai rapat yang diikuti Tim IDI Mitigasi bersama Kemenkes dan Sekmil Kepresidenan serta Tim GTK. Usulan Tanda Kehormatan Negara Secara Langsung kepada 7 guru besar dan Dokter Dan Kepala Dinas yang meninggal dunia krn Covid-19 diterima,”

"Yang Menerima :
1. Prof. Dewa Nyoman Wirawan (UDAYANA)
2. Prof. Dr. Arifuddin Djuanna, SpOG (K) (UNHAS)
3. Prof. Boediwarsono, SpPD (K) (UNAIR)
4. Prof.Dr Hendrian Dwikoloso S, SpM (K) (UNAIR)
5. Prof. Dr. Rifki Muslim, SpB , SpU (UNDIP)
6. Prof. DR. Dr. HMS Chandra Kusuma, SpA (K)
7. Dr. Nazwir Nazar, SpB -FINACS (MEDAN)
8. Prof. DR. Dr. Sjarief Hidajat Effendi, Sp A (K) (UNPAD)
9. Dr. Muh. Alief Satria Lahmuddin (Kepala Dinas Kesehatan Prov Sulawesi Barat)
10. Dr. Makdur Muchtar M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kab. Luwu)"

Sementara itu, Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT dan Dr Mahesa Paranadipa, MH (PB IDI) menyampaikan, yang dipertanyakan Zainal Abidin di atas sesuai pengamatan INBISNIS ID perlu dikaji ulang. Di Makassar ada beberapa residen (yang ikut PPDS) meninggal karena Covid-19 setelah bertugas di RS. Sebaliknya ada yang meninggal bukan karena menangani Covid-19 tapi terpapar di lingkungannya.

“Kenapa ada dokter yang tidak terlibat dalam penanganan Covid-19 meninggal karena banyak penyulit,” tutur DR Dr Muh Ilyas SpPD SpP (K) FINASIM seperti diutarakan kepada INBISNIS.ID beberapa hari lalu.

Awal Pandemi tahun lalu yang namanya tracing, testing PCR sangat minim. Tracing misalnya hanya Pemprov DKI yg aktif melakukan.
Dan testing PCR sangat langka, sebab RS atau laboratorium yang bisa melakukan, sangat terbatas seperti di Makassar.

“Semua RS hanya mengambil swab PCR lalu dikirim ke Laboratorium FKUH, RS Pendidikan Unhas. RSUP WS atau BBLKM Makassar Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes yang menangani pasien se Indonesia Timur,” tandas Marliah S Si analyst RSIF kepada INBISNIS.ID.

Lainnya banyak pasien Covid-19 status OTG (Orang tanpa gejala).

"Banyak pasien awal awal Covid dirawat dengan pasien non Covid, nanti setelah diperiksa foto thoraks dan PCR, positif Covid", tegas seorang internist di RSIF kepada INBISNIS.ID.

Sebutlah Dokter A spesialis Jantung misalnya waktu menangani pasien non Covid ternyata yang ditangani OTG (Pasien Covid tanpa gejala).

“Belakangan baru manajemen RS mewajibkan semua pasien yang mau dirawat harus test PCR,” tegas Ns Badaruddin D.Kep M.Kes.

Lagipula menurut Ns Badaruddin S.Kep M Kes Kepala UGD RSIF Makassar, 15/10. APD Hazmat yg sekali pakai sangat sulit didapat awal awal Pandemi Covid-19.

“Jadi manajemen RS mengprioritaskan dokter yang bertugas di ruang Covid-19, ICU, UGD yg memakai APD Hazmat,” ungkapnya.

Penghematan ini dilakukan karena driver, cleaning services, yang berada dalam lingkungan pasien Covid juga harus pakai APD Hazmat.

(A Rivai Pakki/Redaksi)

Dibaca 246 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami