wrapper

Breaking News

Sunday, 17 Oct 2021

Aksi Sosial Berbagi Jamu Herbal Saat Pandemi

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)
Jamu Kobe-08/Adimungkas E

--------------------

INBISNIS.ID, SEMARANG - Tim Penggerak PKK Kelurahan Bangetayu Kecamatan Genuk Semarang memproduksi jamu herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh supaya tetap sehat dan bugar. Apalagi di masa pandemi saat ini, penularan virus sangat mudah dan harus diantisipasi melalui obat obatan yang alami, salah satunya jamu herbal Kobe-08.

Sri Muryanti sebagai ketua PKK mengatakan jamu Kobe-08 sendiri terbuat dari rempah rempah tradisional, dan aman untuk dikonsumsi bagi setiap orang. Apalagi di masa pandemi saat ini sangat cocok guna meningkatkan daya tahan tubuh supaya tetap sehat dan bugar.

Jamu Kobe-08 sendiri mempunyai kepanjangan Komunitas Bersama Rw 08, yang berarti usaha jamu ini berada di Rw 08, meskipun saat ini baru dikelola ibu ibu rumah tangga yang hanya 6 orang.

Begitupun berdirinya usaha jamu Kobe-08 berawal dari mengikuti lomba meracik dengan cara budidaya jahe merah. Meskipun hanya mendapatkan nominasi peringkat 12 tidak menyurutkan semangat ibu ibu PKK untuk tetap melanjutkan usaha tersebut.

”Awalnya ikut lomba taman herbal, dan harus budidaya jahe merah, dan disitu ternyata masuk dalam 12 besar racik jamu,” Ungkapnya Sabtu (16/10/2021).

Dalam pengembanganya, guna terus melanjutkan usaha jamu, maka didatangkan ahli/pengajar dari luar supaya usaha ini tetap berjalan, ibu ibu PKK diminta untuk mengikuti pelatihan meracik jamu. Mereka diajarkan mulai dari awal hingga akhir hingga mampu meracik sendiri.

Meskipun masih diajarkan 3 resep membuat olahan jamu yang ada di botol seperti jamu kunir asam, beras kencur, dan gula asam. Ternyata mendapatkan respon positif dari masyarakat dikarenakan rasa yang enak, dan membuat badan menjadi bugar.

“Meskipun hanya diajarkan beberapa resep saja, tetapi mendapatkan respon yang positif oleh kebanyakan masyarakat melalui testimoni yang diberikan secara gratis, dan kami merasa percaya diri untuk tetap melanjutkan usaha jamu kobe-08 ini,” terangnya saat diwawancarai di kediaman rumahnya.

Berjalanya waktu usaha jamu kobe ini semakin maju, maka tidak memungkinkan untuk mencari resep baru dengan cara membuat sachetan atau instan. Maka dari itu, tim penggerak dari PKK berinisiatif untuk mendatangkan pengajar lagi, supaya usaha ini tidak stagnan dalam bentuk botolan saja.

Usaha jamu Kobe-08 sudah berjalan 3 tahun, mulai pertengahan Oktober 2018, dan kini sudah mempunyai 6 varian dalam bentuk botol dan instan. Untuk penjualanya saat  ini dalam bentuk online dan offline. Dalam bentuk online nya masih memanfaatkan media sosial seperti WA dan Faceebok, kemudian bentuk offlinenya saat ini mempunyai 20 reseller yang masih berada di area sekitar kecamatan guna tetap mengeksiskan usaha jamu supaya tetap berjalan.

“Saat ini mempunyai 20 reseller baik bubuk maupun instan, lumayan untuk menopang proses produk kami untuk terus bergulir, karena marketing itu kan sangat penting demi melanjutkan usaha supaya tetap berjalan,” imbuhnya

Kemudian omzet penjualan saat ini disekitar 5-6 juta rupiah, dengan penjualan 800-1000 packs/botol. Ia juga mengatakan bahwa awal awal pandemi permintaan konsumen semakin membludak, sehingga perbulan bisa mencapai 10 juta lebih keuntungannya.

Ia juga menambahkan selama pandemi visi kami selain bisnis juga melakukan aksi sosial, dengan cara berbagi jamu gratis bagi warga yang terserang penyakit covid-19. Pasalnya jamu kobe-08 ini mempunyai jamu anti corona yang memang terbukti meringankan penderita covid-19, sehingga setiap kali ada warga yang terdampak langsung diberikan secara gratis supaya cepat sembuh.

Tidak hanya jamu saja yang diberikan secara gratis, namun sembako pun juga diberikan secara cuma cuma bagi warga yang terdampak covid selama pandemi ini.

Harapannya jamu kobe-08 ini dapat berkembang pesat, apalagi jika mampu membuat pabrik sendiri, sehingga mampu untuk menopang kebutuhan warga yang ada di sekitar.

Elisabeth Dhea mahasiswi dari Fakultas Psikologi mengatakan branding dalam usaha ini sangat penting dalam dunia usaha, sehingga harus dikembangkan lewat digital marketing. Maka dari itu datangnya dia dan kawan kawan untuk membantu memasarkan dan mengajarkan ibu ibu PKK terkait dengan pengelolaan media social. Pasalnya sejauh ini dari ibu ibu PKK masih kurang menggencarkan ke berbagai media social sehingga produk jamu masih kurang dikenal oleh kalangan luas.

“Tugas kami diminta untuk mencari mitra untuk dibantu, dan memaksimalkan ibu ibu supaya bisa digital marketing. Jika dilihat mereka hanya masih mengandalkan WA dan Facebook dalam penjualanya, maka dari itu kami juga membantu untuk membuatkan video untuk dimasukan ke instagram, dan membuatkan WA Business serta dibuatkan katalognya,” ungkapnya

Ia juga menjelaskan label produk saat ini masih kurang efektif, sehingga ia dan teman teman bertugas untuk membuatkan seperti menambahkan komposisi dan manfaat jamu kobe-08, dan pembuatan produksi di label tersebut.

Harapannya dengan keberadaan jamu ini penting untuk kesehatan, pasalnya dengan menurunnya tingkat pandemic ini kebanyakan sudah meninggalkan jamu herbal, padahal jamu herbal dan khasiatnya banyak sekali terutama dalam hal kesehatan, dan semoga orang bisa melihat kalau minum jamu bukan berarti ketinggalan zaman.

(Adimungkas E/SBN)

Dibaca 438 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami