STQ dengan mengangkat tema “Membumikan Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari” berlokasi di Desa Balbar Jalan Raya Sultan Nuku, kecamatan Oba Utara, Sofifi, Kota Tidore kepulauan.
Hampir dipastikan kurang lebih 5.000 manusia tumpah ruah di lokasi pembukaan tepatnya di Masjid Raya Shaful Khairat, Sofifi.
“Ini baru pertama kali sebuah event nasional dilakukan di Ibu Kota Provinsi Maluku Utara. Kota yang baru berkembang, kami sering salah kaprah, karena mau disebut kota tapi infrastrukturnya tidak mendukung. Awalnya memang kami ragu pelaksanaan STQ ini bisa dilaksanakan di sebuah desa, yang tidak ada hotelnya, mesjid raya juga pada waktu itu belum ada dan masih banyak lagi sarana pendukung lainnya. Namun keberanian Pak Gubernur, kerja keras panitia dan kerjasama semua pihak, akhirnya acara pembukaannya terlaksana juga”, demikian tutur ketua panitia daerah STQ XXVI Salmin Janidi kepada INBISNIS.
Seiring dengan pernyataan ketua panitia, Gubernur Provinsi Maluku Utara Abdul Gani Kasuba pada saat menyampaikan sambutan “selamat datang” sebagai tuan rumah mengatakan bahwa Kota sofifi adalah sebuah desa terpencil di Provinsi Maluku Utara.
“Saya sebagai gubernur saat ini merasa tersanjung. Bagaimana tidak, disaat awal banyak persoalan yang dihadapi, kami hampir putus asa dan banyak yang sudah terkapar menghadapi masalah-masalah persiapan pelaksanaan STQ ini. Namun dengan Jiwa muda Pak menteri mendorong orang tua seperti saya ini, untuk terus menggenjot infrastrukturnya sehingga pada akhirnya pembukaan terlaksana seperti malam ini”, jelas Gani Kasuba.
Lebih jauh disampaikan Gubernur bahwa semua orang akan ragu pelaksanaan STQ tingkat nasional dapat dilakukan di Sofifi, sebuah desa kecil dengan minim infrastruktur, namun dia percaya bahwa hanya dengan pertolongan Allah SWT dan kekuatan Al Quran kita akan sanggup melewati semua hambatan dan rintangan ini.
Pada kesempatan yang sama, sambutan menteri agama Yaqut Cholil Qoumas mewakili Presiden RI menyampaikan bahwa pelaksanaan STQ ke XXVI di Kota Sofifi mempunyai makna yang strategis. Sebagai wilayah yang mempunyai sejarah yang panjang akan dua kerajaan Islam terbesar dengan peradaban dan budaya tinggi, Maluku Utara juga mempunya kearifan lokal yang perlu dijunjung tinggi. Event dua tahunan ini membuat kita bisa melangkah dengan pasti membumikan Alquran di setiap penjuru bumi nusantara.
Presiden Jokowi dalam sambutan pembukaan yang dibacakan menteri agama ini mengharapkan semoga kegiatan STQ ini bisa dilaksanakan dengan keikhlasan, kejujuran dan tentu saja dengan sportivitas. Oleh karena itu, STQ yang dilaksanakan di Sofifi ini dapat merawat spirit Islam yang rahmah dan damai melalui spirit membumikan Alquran yang terus dan berkelanjutan.
“Dengan diikuti 589 peserta STQ adalah even yang penting untuk menjalin kebersamaan yang tidak boleh dilewatkan tanpa spirit kebersamaan dan keberimanan. Jangan jadikan STQ ini dengan spirit yang kosong dari spirit Alquran,” demikian sambutan Yaqut.
Akhirnya acara Pembukaan yang ditandai dengan pemukulan “tifa” (alat musik tradisional) oleh Menteri Agama, didampingi oleh Gubernur Maluku Utara, Sultan Tidore dan Ketua DPRD Maluku Utara tanda STQN XXVI ini mulai di gelar di Provinsi Maluku Utara.
(ARH/SBN)