Etak yang merupakan warga Carep, kelurahan Compang Carep, Kecamatan Langke Rembong, Provinsi Nusa Tenggara Timur awal usahanya ia adalah seorang pekerja keras. 

Sebelum masa Pandemi, Etak bekerja  disalah satu perusahan di Manggarai, namun setelah pandemi berlangsung perusahan tersebut ditutup sementara.Semenjak tutupnya perusahan tempat Etak bekerja, dengan menerima uang hasil kerja dari perusahaannya Etak mencoba untuk mengelolanya dengan menjual tahu isi. 

Hari demi hari hasil jualan tahu isi tersebut mulai meningkat. Dari modal awalnya yang hanya  Rp300.000 dalam sehari selama pandemi ia mampu memperoleh keuntungan Rp 50.000 sampai 60.000. Hingga hampir dua bulan penghasilan Etak semakin bertambah, diapun berniat untuk menambah lebih banyak lagi barang-barang jualannya selain tahu isi. 

"Awalnya saya ragu untuk mulai jualan dengan menjual tahu isi, karena saya takut orang-orang lebih suka membeli tahu isi yang dibuat oleh orang Asing yang menjual di Manggarai daripada membeli hasil karya orang Manggarai sendiri, namun setelah saya mencoba untuk bertanya ke tetangga saya, bagaimana kalau seandainya saya jual tahu isi disini apakah banyak yang berminat untuk beli, para tetangga pun dengan kompak menjawab, ia ka daripada kita harus lari ke kota lagi hanya untuk beli tahu isi mending kamu saja yang jual tahu isi. Dari situ saya berpikir dan memiliki niat untuk mengelola tahu isi untuk dijual,” katanya saat diwawancarai pada Selasa, 19/10/2021.

Hasil jualan tahu isi selama 2 bulan terakhir saya lihat lumayan  meningkat, walaupun keuntungannya hanya berkisar Rp 50.000 sampai Rp 60.000 saya mencoba untuk membeli lebih banyak lagi barang kios untuk saya jual dan puji Tuhan sampai saat ini, walaupun banyak pesaing, tapi saya punya hasil dagangan juga masih stabil,” tandasnya.

(Flaviana Righamon/SBN)