Rehabilitasi dengan cara menanam mangrove di Kabupaten Tana Tidung ini, selain bertujuan mengatasi gelombang air laut, selain mengatasi perubahan iklim, juga sebagai cara menjaga keberlansungan jenis biota perairan yang hidup di kawasan mangrove itu.
“Kita tanam kembali sehingga yang pertama ini akan menjaga dari gelombang air laut yang ada, intrusi air laut, kemudian juga menjaga habitat dari spesies-spesies yang ada di hutan mangrove dan sekitar hutan mangrove” ucap Presiden dalam keterangannya seusai penanaman.
Tak sampai di situ. Menurut Jokowi, dalam tiga tahun ke depan, Ia juga akan menargetkan rehabilitasi hutan mangrove di Kalimantan Utara sebanyak 600 ribu hektare.
“Target kita dalam tiga tahun ke depan agar kita perbaiki, kita rehabilitasi sebanyak 600 ribu hektare dari total luas hutan mangrove kita yang merupakan hutan mangrove terbesar di dunia (seluas) 3,6 juta hektar” tegasnya.
Hadir pula dalam penanaman sekaligus rehabilitasi tersebut yakni, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali.
Sedangkan Para Duta Besar yang turut serta pada momen itu antara lain: Duta Besar Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek beserta istri, Duta Besar Chile untuk Indonesia Gustavo Nelson Ayares Ossandon, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, Wakil Duta Besar Brasil untuk Indonesia Daniel Barra Ferreira, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
(NMH/SBN)