Di dalam Kampung Cara ini mempunyai satu rumah adat, sebelumnya, di dalam rumah adat tersebut ditempati oleh 4 kepala keluarga. Berjalannya waktu rumah adat ini hanya ditinggali oleh satu keluarga.
Dengan melihat kondisi yang sangat memprihatinkan satu keluarga tersebut masih tetap tinggal di dalamnya. Berbagai pendapat yang diutarakan oleh masyarakat setempat berkaitan dengan kondisi rumah adat ini. Rumah adat yang merupakan pusat dari ritus adat untuk tempat wisata Lingko Cara Manggarai ini ketika ditata dengan baik menjadi model tersendiri, maka akan tidak mungkin selain Lingko Cara sebagai tempat wisata, rumah adat kampung Cara juga akan menjadi rumah adat wisata bagi setiap pengunjung.
Namun ada jeritan pilu dari masyarakat, begitu banyak tim yang masuk untuk menjanjikan renovasi namun sampai saat ini kondisi rumah adat ini malah semakin buruk. berkaitan dengan dana yang masuk untuk rumah adat tersebut, berbagai tim baik dari Kabupaten maupun pusat yang datang namun kedatangan mereka tanpa ada bukti sama sekali.
"Entah kemana, dan kepada siapa semua dana tersebut kami tidak tau. Kami sebagai warga kampung merasa bersalah ketika banyak pengunjung yang datang berkunjung ke atas Lodok dengan melihat kondisi rumah adat seperti ini. Apalagi setelah ini akan ada kunjungan Presiden ke Manggarai, pasti Bapak Presiden akan datang mengunjungi tempat wisata ini,” tutur salah seorang warga saat diwawancarai Rabu (20/10/2021).
(Flaviana Righamon/Redaksi)