Hanya dengan memanfaatkan barang barang bekas seperti halnya kain perca yang di dapat dari limbah pabrik, mereka sulap menjadi barang yang bernilai jual seperti tas dan dompet .
Tidak hanya tas dan dompet yang dibuat dari kain perca, namun makanan ringan dan sabun serta eco enzim pun juga dihasilkan.
Anna Oktavian namanya penyandang disabilitas, yang kini bertugas mengurusi penjualan melalui Instagram menjelaskan adanya barang barang yang di produksi oleh teman teman disabilitas untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari hari.
“dimasa pandemic ini bagaimana rumah difabel bisa tercukupi apalagi kebutuhan teman teman yang sudah membuat karya karya mereka bisa dinikmati oleh masyarakat.” Ungkapnya, Kamis(21/10/2021)
Ia juga menjelaskan terkait produk produk yang sudah dibuat, ia masukan ke instagram yang ia beri nama RDShop supaya masyarakat tahu bahwa rumah difabel mempunyai produk hasil dari tangan mereka.
Kemudian selain menggunakan instagram, produk nya juga diikutkan dalam ajang pameran yang diadakan di Semarang
Ia juga mengatakan bahwa setiap kali ada pameran Rumah Difabel mengikuti acara tersebut. Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah dan Hendi selaku Walikota Semarang selalu membeli produk dari Rumah Difabel khususnya telur asin dan rempeyek.
“biasanya setiap ada pameran, pak ganjar selalu beli telur asin dari kami sekitar 100 butir setiap dua minggu, dan pak hendi memborong makanan klethikan peyek mita” katanya saat diwawancarai di kediaman rumah difabel
Meskipun visinya berwirausaha namun tidak membuat mereka untuk tetap saling berbagi bagi masyarakat yang juga membutuhkan. Misalnya aksi sosial berbagi donasi bagi wilayah yang terkena banjir. Rumah Difabel memutuskan untuk memberikan bantuan sabun supaya dipergunakan dalam membersihkan tempat yang kotor.
“ya sering memberi donasi bagi masyarakat yang terkena banjir, karena sekali banjir pasti tempatnya kotor, maka diberikan sabun dari hasil buatan kami seperti sabun cuci, sabun piring, dan super pel”.
Begitupun Dian Puji yang bertugas sebagai bendahara penjualan menjelaskan bahwa anak anak difabel diajarkan berkarya supaya mereka tetap mempunyai semangat meskipun dengan keadaan kurang. Ada beberapa relawan seperti pensiunan kepala sekolah, guru dan berbagai profesi untuk menyalurkan ilmu mereka untuk diajarkan pada anak anak difabel ini.
“untuk pengajarnya relawan di berbagai profesi, ada pensiunan kepala sekolah dan lain lain. Bahkan relawan dari mahasiswa sering datang kesini,” pungkasnya
Ia juga menambahkan bahwa produk produk yang dibuat dari anak anak difabel ini peminatnya banyak, mulai dari tokoh masyarakat bahkan sampai artis pun juga memesan barang dari Rumah Difabel.
(Adimungkas E/SBN)