Sepertinya begitu sulit bagi Pemkab Karawang mengatasi masalah sampah, begitu lemahnya cara mengatasinya melalui dinas terkait. Hal tersebut diutarakan Sunarno seorang warga Lingkungan Johar Timur sekaligus Ketua RT, yang lebih tepatnya beralamatkan Jalan Darusalam Lingkungan Johar Timur Kelurahan Adiarsa timur Kecamatan Karawang timur.
Ia bersama warga lainnya begitu bosan melihat kondisi penanganan sampah yang menurutnya semakin hari semakin semrawut.
Menurut Sunarno permasalahan sampah memang tidak mudah mengatasinya, ada beberapa faktor pendukung agar masalah sampah dapat terselesaikan seperti kesadaran masyarakat, keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS), pekerja kebersihan, sarana pengangkut sampah, serta tempat pembuangan akhir sampah (TPAS).
“Selain kelima faktor tersebut, menurut saya juga harus ada kekuatan anggaran dan niat yang kuat dari Pemerintah untuk menuntaskan permasalahan sampah ini,” ujar Sunarno saat ditemui di kediamannya, Jumat pagi (22/10).
Masih menurutnya, ia mensinyalir tidak ada keinginan yang kuat dari pemerintah melalui dinas terkait untuk benar-benar menuntaskan permasalahan sampah tersebut.
“Coba liat ada berapa titik tumpukan sampah di jalan Syeh Quro mulai dari jembatan Johar sampai jembatan layang Lamaran. Yang saya liat tidak ada penanganan sama sekali, sementara masyarakat harus membayar retribusi kebersihan setiap bulannya. Sampah hanya diangkut satu kali dalam tiap dua minggu,” sambung Sunarno.
Dengan tandas Sunarno menjelaskan bahwa warga di sekitar Jalan Syeh Quro antara Johar sampai Lamaran sangat terganggu dari bau busuk yang menyengat karena banyaknya titik tempat pembuangan sampah sementara yang hanya diangkut sekali dalam dua minggu, dan itu pun yang diangkut hanya 30-60% saja sampah yang diangkut dan yang tumpah ke badan jalan saja.
“Saya bersama warga lainnya akan mempertanyakan langsung ke dinas terkait, untuk penanganan sampah di Karawang Wetan ini,” tegas Sunarno.
Dirinya pun berharap masalah sampah di Karawang dapat segera teratasi dengan baik.
(Agus Budiana/Redaksi)