wrapper

Breaking News

Thursday, 11 Nov 2021

Ini Respon Pemkot Ternate dan Pertamina terhadap Tuntutan Mahasiswa

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)
Istimewa

--------------------

INBISNIS,ID.TERNATE - Sehubungan dengan tuntutan massa aksi unjuk rasa tentang harga BBM dan pasokan air bersih yang dilakukan sekelompok masa kemarin, Ini penjelasan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Ternate, Muhdar Din dan Manajer Fuel Terminal Pertamina Ternate, Sebedius Pangandahan ketika dihubungi INBISNIS.ID secara terpisah pada Kamis (11/11).

Diakui oleh Asisten I Pemkot Ternate, bahwa sekarang ini terjadi gangguan pada penyaluran air bersih untuk daerah-daerah ketinggian seperti Kalumata puncak, Jerebusua, Tobona disebabkan karena ada kerusakan pada peralatan pompa. Pompa yang tersedia untuk mendorong air hingga sampai ketinggian berjumlah 4 buah, namun karena musim hujan kemarin disambar petir sehingga terjadi kerusakan pada 2 pompa menyebabkan distribusi air terganggu.

“Terjadi kerusakan pada 2 pompa hingga sekarang ini ada upaya pihak PDAM untuk mendatangkan teknisi dari pusat, karena kerusakan ini tidak dapat diperbaiki oleh teknisi yang ada disini”, papar Muhdar.

Lanjutnya, solusi yang sekarang dilaksanakan adalah distribusi air dengan sistem tutup-buka agar semuanya dapat pembagian air bersih. Namun pelaksanaan dengan sistem Tutup-Buka tidak berjalan lama karena kemampuan 2 pompa untuk mendorong pun tidak maksimal.

Memang diakuinya bahwa air bersih adalah kebutuhan yang sangat vital oleh karena itu pihak PDAM juga telah menyediakan mobil tangki untuk membantu menyalurkan air bersih pada beberapa kelurahan yang kena dampak.

Harapan Muhdar bahwa selama air tidak jalan, maka jangan sekali-kali membuka mata kran atau posisi dalam keadaan ‘On” karena nanti merugikan masyarakat dan PDAM dari aspek pendapatannya”, ujar Muhdar.

Sementara itu, Manajer Fuel Terminal Pertamina Ternate, Sebedius Pangandahan mengakui bahwa stok Pertalite dan Pertamax ini memang sengaja dikurangi dari kuota normal. 

Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya kelangkaan BBM total untuk mengantisipasi keterlambatan kapal pengangkut BBM yang masuk.

Lebih jauh dikatakan Sebedius bahwa keterlambatan kapal pengangkut BBM yang tiba di Ternate disebabkan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Namun begitu, dia mengaku malam tadi kapal sudah bertolak dari Wayame dengan membawa 800 ribu liter Pertalite. “Kalau Pertamax stok disini masih ada namun diterima yang tiba dengan kapal 200.000 liter yang masuk di Ternate nanti dibagi- bagi ke kabupaten lainnya.

Apakah ini strategi yang dimainkan secara perlahan-lahan agar masyarakat beralih ke petromax dengan harga yang lebih tinggi sehingga tidak terkesan ada kenaikan harga BBM?

“Oh tidak, stok pertalite di beberapa daerah termasuk Halmahera Utara (Halut) memang dikurangi  guna mencegah terjadinya kelangkaan total. Namun, kuotanya akan kembali normal setelah kapal tiba di Ternate. Jadi kalau kelangkaan saya pikir tidak ada, kita stok ada. Penyebab kelangkaan saya pikir itu jualan pengecer,” sambungnya.

Menurut  Sebedius, disatu sisi dengan jadwal kedatangan kapal yang terlambat, sementara di sisi lain kuota Pertalite tidak dikurangi, maka hal ini bisa berdampak lebih buruk bagi ketersediaan Pertalite di wilayah ini. 

“Coba dipikirkan, kalau kapal tanker terlambat, terus kita kasih minyak terus-terus tanpa ada pembatasan seperti kondisi normal, maka suatu saat di mana BBM itu habis. Terus kalau habis, kita mau pakai apa lagi?,” katanya.

Sebedius memperkirakan memperkirakan kondisi ini masih akan berlangsung sampai memasuki Desember 2021 mendatang.

“Dalam seminggu ini, itu saya kasi benar-benar tipis pertalite, karena kalau tidak, sejak hari Kamis Ternate itu tidak ada lagi Pertalite,” pungkasnya.

(Anto Hoda/Redaksi)

 

Dibaca 350 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami