Pekan lalu, seperti yang dinyatakan oleh Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS), bagian Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan AS, bahwa mandat vaksin Covid-19 ditujukan kepada sekitar 76.000 penyedia dan mencakup lebih dari 17 juta pekerja perawatan kesehatan di seluruh AS.
Joe Biden juga mempertegas jika mandat vaksin akan diterapkan pada 04 Januari mendatang.
Karena dinilai akan membawa dampak buruk bagi fasilitas kesehatan dan merugikan karyawan, Jaksa Agung Missouri, Nebraska, Arkansas, Kansas, Iowa, Wyoming, Alaska, South Dakota, North Dakota, dan New Hampshire bersama-sama mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Missouri di St. Louis.
"Menempatkan mandat tambahan ini pada fasilitas kesehatan dan karyawan akan memperburuk masalah ini dan kemungkinan akan menyebabkan beberapa fasilitas - terutama di daerah pedesaan yang kurang terlayani - tertutup karena ketidakmampuan untuk mempekerjakan staf yang memadai" kata Jaksa Agung Kansas Derek Schmidt dalam sebuah pernyataan dilansir oleh Reuters (11/11/21).
Meski lebih dari 2.500 rumah sakit atau 40 persen dari semua rumah sakit AS telah mengumumkan persyaratan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kerja mereka, gugatan tersebut berdasarkan aturan CMS yang dinilai terlalu berat, tidak mempertimbangkan kondisi lokal dan dimaksudkan untuk gejala lain seperti influenza dan hepatitis B.
“Dengan banyak pemberi kerja yang telah mewajibkan vaksinasi, dan dengan hampir semua pemberi kerja layanan kesehatan lokal (dan jauh) yang membutuhkan vaksinasi di bawah aturan ini, kami berharap efek seperti itu akan diminimalkan” imbuhnya.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari CMS berdasarkan regulasi administratif Pemerintah AS terkait pengunduran diri staf kesehatan yang meluas akibat mandat vaksin tersebut. Namun pihaknya akan terus memastikan kepatuhan terhadap persyaratan ini melalui proses survei dan penegakan yang ditetapkan.
(NMH/Redaksi)