wrapper

Breaking News

Friday, 12 Nov 2021

Hebat, Pria Ini Hidupi Keluarga dengan Jual Tuak dan Arak

Ditulis Oleh  Antonius Rian/Redaksi
Rate this item
(0 votes)
(istimewa)

--------------------

INBISNIS.ID, LEMBATA - Suami sebagai kepala keluarga adalah tulang punggung pertama yang menghidupi anggota keluarganya. Karena itu, seorang suami dituntut untuk membanting tulang, mencari kerja atau apapun untuk mengisi perut istri dan anak-anak. 

Nasib setiap suami berbeda-beda. Ada yang bekerja di kantor, ada yang menjadi sopir dan lain-lain. Namun, ada pula yang memiliki jenis pekerjaan unik yakni membuat arak.

Adalah Stanislaus Kanis, ayah tiga anak ini, saat dikunjungi INBISNIS.ID, Jumat (12/11) di kebunnya yang berlokasi di bagian selatan desa Mahal, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata tengah fokus beraktivitas memasak (menyuling) arak (minuman khas di wilayah Lembata) sambil ditemani deru gelombang laut Sawu. Ia menggunakan gubuk tua miliknya sebagai tempat layak untuk menghasilkan arak.

Kanis memiliki tiga pohon lontar yang ia gunakan untuk menghasilkan tuak putih dengan cara menyadap tangkai bunganya. Setelah menyadap, tuak tersebut, ada yang langsung dijual tetapi ada pula yang digunakan untuk menyulingnya menjadi arak. Tiap hari, ia bisa menghasilkan satu sampai dua botol arak. 

Hasil menyuling, menurutnya bisa memenuhi kebutuhan keluarga karena cukup laris di pasaran. Karena itu, ia sudah menentukan pekerjaan pokoknya yakni menyadap lontar dan menyuling tuak menjadi arak. Tuak dan arak tergolong minuman tradisional yang biasanya digunakan saat ada acara adat tertentu tetapi juga pada hari-hari biasa digunakan sebagai minuman pelepas lelah. Jika dikonsumsi berlebihan, minuman ini akan membuat mabuk karena mengandung alkohol.

Stanislaus Kanis, menuturkan bahwa ia menggeluti pekerjaan ini sudah kurang lebih satu tahun. Ia juga berkomitmen untuk tetap fokus pada pekerjaan ini sebab menurutnya, saat ini dompetnya bisa terisi karena ada tuak dan arak. 

Sedangkan istrinya, Banger, tetap fokus mengurus pekerjaan di rumah untuk menghidupi ketiga buah hati mereka. Banger juga bergabung dalam kelompok tani. Keduanya tetap fokus pada pekerjaan masing-masing agar bahtera rumah tangga mereka tetap berlayar maju.

“Biasanya saya jual satu jerigen 250 ribu kalau ada yang borong langsung, kalau tidak saya jual per botol,” jelas Kanis. 

(Antonius Rian/Redaksi)

Dibaca 630 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami