Guru yang memulai profesinya sebagai guru honorer sejak tahun 1995 ini terkenal dengan kedisiplinan, hingga sangat disegani oleh siswa-siswi kelas VII hingga IX di Sekolahnya.
Seperti biasanya, jika ada apel pagi atau siang dan ketika mendengar bahwa yang bertugas pada hari itu adalah Pak Makmur, tidak ada satu muridnya yang terlambat. Guru satu ini memang sangat di takuti oleh siswa-siswinya. Dedikasi dan tanggung jawabnya sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan di SMP Negeri I Ternate, memberikan ruang baginya untuk menjadikan para siswa memiliki sikap disiplin dan bertanggungjawab.
“Saya tidak jahat dan keras, seperti yang dikatakan sebagian murid saya, tapi saya berusaha untuk membekali siswa dengan kedisiplinan dan tanggungjawab,” tutur Makmur.
Profesi Guru dilakoninya sudah 26 tahun, sejak pertama kali menjadi guru honorer di Sekolah swasta (SMP Islam) dengan gaji Rp 80.000 per bulan. Kemudian ia pindah ke SMP Negeri I pada tahun 2002 dan masih berstatus guru honorer juga dengan bayaran Rp 5.000 per jam. Semuanya dilalui dengan rasa senang dan bahagia.
“Saya merasa senang dan bahagia karena profesi guru itu pilihan saya jadi bagi saya tidak ada dukanya sih, setiap tantangan yg kita hadapi menjadi motivasi saya untuk bangkit dan maju menyelesaikan persoalan baik itu yg menyangkut anak didik maupun yg menyangkut pekerjaan,” jelas bapak anak 5 ini.
Lebih jauh disampaikan Makmur, kalau ke semuanya bisa diselesaikan masalahnya, maka itu yang menjadi kepuasan yang tak terhingga. Guru itu harus memahami seni dan strategi sehingga bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dengan berpegang pada motto Ora et Labora, mungkin itu yg menjadi energi bagi saya sehingga walaupun sudah memasuki usia 56 tahun, tapi alhamdulillah masih semangat dalam membimbing, mendidik dan mentransoformasikan pengalaman serta sedikit pengetahuan kepada anak-anak bangsa,” ungkapnya.
Sebagai guru senior di sekolahnya, Makmur mempunyai segudang pengalaman diantaranya pernah beberapa kali dipercaya memegang jabatan sebagai wali kelas dan wakasek dia juga pernah mengelola program Pendidikan Inklusif, ketua MGMP PPKn SMP kota Ternate (2016-2019), pernah dipercaya Sebagai IN implementasi K13, instruktur Daerah K13 mapel PPKn, Guru Inti PKP berbasis Zonasi. Mendampingi peserta didik dalam berbagai lomba tingkat nasional seperti FLS2N, dan KOPSI 2019.
Ketika INBISNIS,ID menanyakan apa harapannya di hari Guru yang jatuh pada hari ini (25/11) menurut Makmur bahwa semoga kedepannya pendidikan di sekolah mampu membentuk mindset bahwa nilai bukanlah penentu kompetensi seseorang atau akreditas bukan juga menjadi tolak ukur kemampuan, sehingga kegiatan peningkatan mutu sumber daya manusia dapat menghadirkan masyarakat yang kaya akan kreativitas dalam pengaktualisasian ilmunya sendiri dan memaksa supaya tidak berpikir monoton.
“Saatnya sekarang membebaskan pendidikan agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan sehingga terbentuk pendidikan yang bermutu dan mencerdaskan,” pungkas Makmur.
(Anto Hoda/Redaksi)