wrapper

Breaking News

Wednesday, 01 Dec 2021

Kolaborasi Karang Taruna dan Komunitas Baca Buku SAKU Dalam Meriahkan HUT ke 416 Selayar

Ditulis Oleh 
Rate this item
(2 votes)
Istimewa

--------------------

INBISNIS.ID, SELAYAR - Dalam rangka memperingati hari Jadi Selayar ke 416 Tahun 2021 Karang Taruna Kembang Putra berkolaborasi Rumah Baca Saku Kelurahan Putabangun menggelar Festival Budaya dan Literasi. Acara tersebut dilaksanakan di lapangan Tabang Keluaran Putabangun Kecamatan Bontoharu pada hari Selasa 30 November 2021.

Setelah acara tersebut resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kepulauan Selayar M. Yunan Krg. Tompobulu' yang ditandai dengan pemukulan gong, dilanjutkan beberapa pangeran seni yang digarap oleh Karang Taruna Kembang Putra bersama dengan Komunitas Baca Buku SAKU Keluaran Putabangun.

Penampilan pertama musikalisasi puisi berbahasa daerah Selayar yang dibawakan oleh Muhammad Nazril Ikran asal sekolah UPT SMPN 4 Kepulauan Selayar dengan judul "sipangamaseanta" karya Andi Agus serta pertunjukan "Manca Pa'dang" yang merupakan seni beladiri menggunakan pedang tajam untuk saling menyerang.

Untuk diketahui manca' Padang sudah ada sebelum masa kolonial Belanda yang biasa digelar saat perdata pernikahan dan acara adat lainnya di Selayar.

Tatkala serunya dengan pertunjukan drama teater bernuansa syi'ar Islam di masa awal masuknya Agama Islam di Tana Doang Selayar dengan judul "Terasa Ati" Karya Aulia Uswatun Hasanah mahasiswi Universitas Negeri Makassar jurusan PKh dan Tiara Jihan Jamilah mahasiswi Unismuh Makassar jurusan PGSD.

Karya kedua mahasiswi ini membuat penonton terpukau dan merasa terbawa terbawa dalam suasana pertunjukan teater tersebut. Dimana alur ceritanya membawa kita kembali ke masa lampau masyarakat Selayar belum mengenal Agama Islam.

Aulia mengatakan bahwa persiapan teater dan acara tersebut berproses kurang lebih 1 bulan lamanya, hingga dapatkan hasil sajian yang bisa dinikmati semua penonton.

"Kami buat naskah teater tersebut untuk kami jadikan ajang dakwah dengan judul "terasa ati" karena yang berperan sebagai poggaha (penguasa atau bos) itu tidak mau masuk Islam, sesuai dengan karakter yang keras hati dan berkuasa. Cerita yang kami buat tersebut bukan kisah nyata, tapi hanya cerita rakyat yang kami kembangkan bersama rekan saya dan dibantu sutradara Andi Agus dan Ketua Karang Taruna Andi Aswan" lanjut Aulia.

Ditempat lain Tiara menyebutkan bahwa asal muasal karya naskah teater yang situsnya adalah bentuk dari sebuah kegelisahan terhadap hal yang terjadi dalam kehidupan ini. 

"Pertunjukan teater ini kami persiapkan dengan alur cerita tidak harus selalu happy ending atau sad ending, jadi kami buat ini berbeda dari cerita yang lain, karena kalau begini endingnya penonton tambah penasaran. Rencananya tahun depan ada kelanjutannya, insha Allah" ungap Tiara.

Kegiatan tersebut sangat diapresiasi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Selayar M. Yunan mengatakan bahwa kegiatan tersebut harus terus dilakukan secara berkelanjutan dan pembinaan karang taruna harus lebih ditingkatkan perhatian serta dimantapkan.

"Dari penilaian saya, sudah ada regenerasi melanjutkan dan mengembangkan karya seni budaya. Bayangkan anak anak sudah bisa melaksanakan pementasan yang sangat bagus. Hal seperti ini perlu digali kembali dalam upaya melestarikan budaya nenek moyang kita terdahulu. Kemudian pagelaran teater ini bisa menjadi nilai ekonomi yang bisa menjadi income bagi pelakunya, contoh tampil di berbagai acara pesta adat dan cara pengisian hiburan lainnya" utas M.Yunan.

(Andi Rusman/Redaksi)

Dibaca 342 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami