Namun jika terserang sakit pasti kita berharap bisa menangani semuanya agar segera sembuh karena sakit tidak bisa ditunda dan fasilitas kesehatan yang bisa melayani ini adalah Rumah Sakit atau Klinik Kesehatan.
Sering terjadi dalam kondisi seperti ini ada pasien yang terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Tipe B di daerah atau Rumah Sakit Tipe A di luar daerah atau luar provinsi yang terkadang luput dari perhatian kita semua. Terlebih bagi pasien kurang mampu atau tidak mampu yang harus dirujuk keluar daerah atau luar provinsi dengan diagnosa penyakit kronis, kendala utamanya adalah saat menjalani rawat jalan yang membutuhkan waktu lama.
Jaminan Sosial Kesehatan yang diperuntukkan bagi pasien kurang mampu atau tidak mampu seperti BPJS Kesehatan/ Jamkesmas/ KIS hanya mengcover biaya pengobatan serta tindakan medis sedangkan untuk pemondokan atau penginapan tidak termasuk dalam program jaminan sosial kesehatan.
“Rumah Singgah Peduli melihat ini sebagai suatu kendala yang perlu mendapatkan perhatian sehingga kami hadir sebagai Layanan Sosial Kesehatan yang dapat meringankan beban saudara-saudara kita tanpa melihat suku, ras, agama khususnya memberikan bantuan bagi para pasien tidak mampu dari luar daerah yang membutuhkan tempat tinggal sementara”, kata Sri Yuliana pengurus Rumah Singgah Peduli Cabang Bali, Jumat (3/12).
Sri Yuliana menceritakan, Rumah Singgah Peduli Cabang Bali hadir berawal dari permintaan orang-orang Bali sendiri yang berasal dari luar wilayah kota Denpasar yang agak jauh jarak tempuhnya sekitar 3-4 jam sehingga cukup sulit jika harus rawat jalan, sejauh ini yang kami layani bukan saja dari Bali tapi sudah sampai ke pasien yang berasal dari wilayah Nusa Tenggara.
“Kami memberikan layanan gratis bagi pasien anak, sedangkan pasien dewasa dikenakan iuran 5 Ribu /orang/hari dari pasien kembali ke pasien karena kami belum ada donatur seperti air minum, listrik, gas elpiji dan iuran sampah, jadi iurannya tetap kembali untuk kebutuhan pasien itu sendiri”, tandas Sri Yuliana.
Lebih lanjut Sri menuturkan, maksud dan tujuan didirikan Rumah Singgah Peduli ini adalah mewujudkan rumah singgah gratis bagi pasien kurang/ tidak mampu, mewujudkan rumah singgah yang sehat bersih dan nyaman, memberikan harapan kepada pasien untuk menyelesaikan pengobatan tanpa harus khawatir akan biaya hidup sehingga jangan sampai terjadi lagi ada pasien dan keluarga yang terlantar atau ada pasien yang memilih pulang ke daerah karena tidak lagi memiliki bekal atau biaya hidup untuk melanjutkan pengobatan.
Rumah Singgah Peduli yang berdiri sejak enam tahun lalu ini tersedia 3 kamar dan bisa menampung hingga 9 orang pasien. Selain memberikan layanan tempat tinggal gratis dan layanan ambulance gratis antar jemput pasien, bersama para relawan juga melakukan pendampingan bagi pasien yang baru atau yang kurang paham agar proses pengobatan berjalan dengan baik, dengan harapan pasien segera pulih dan bisa kembali ke daerah dalam keadaan sehat.
Sri Yuliana menambahkan, jika ingin mendapatkan layanan di Rumah Singgah ini bisa datang langsung ke alamat kami di Jalan Diponegoro Gang Pertani No. 8C, Denpasar (Depan Pasar Sanglah) atau bisa juga melalui Call Center +6281221857739 untuk registrasi terlebih dahulu. Perlu kami sampaikan juga bahwa kami tidak menerima pasien dengan diagnosa penyakit menular dan pasien dengan luka berbau.
“Pada waktu registrasi setiap pasien dan pendamping yang akan menginap di Rumah Singgah Peduli diharapkan memberikan informasi yang benar serta wajib menunjukkan hasil negatif test SWAB PCR bagi pasien dari luar Bali sedangkan pasien dari Bali menunjukkan hasil negatif tes Antigen untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19”, kata Sri Yuliana kepada INBISNIS.ID, Jumat (3/12)
Rumah Singgah Peduli memiliki sepuluh cabang yang tersebar di Sumatra, Jawa dan Bali, seluruhnya berlokasi dekat dengan Rumah Sakit dimana pasien asal luar daerah dirujuk. Hal ini dikondisikan agar pasien tidak terbebani biaya transport.
“Kami sangat terbuka bagi siapapun yang ingin datang ke Rumah Singgah Peduli baik untuk mendapatkan informasi maupun layanan sosial sehingga jangan sampai menerima informasi yang keliru tentang Rumah Singgah Peduli atau jika ada yang ingin berdonasi bisa menghubungi melalui Call Center kami”, pungkas Sri Yuliana.
(Herman Yosef Subu Sadipun/Redaksi)