wrapper

Breaking News

Wednesday, 08 Dec 2021

FSPMI Minta Revisi SK Gubernur Jateng Tentang UMP

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)
Istimewa

--------------------

INBISNIS.ID, SEMARANG - Ratusan serikat buruh dari federasi serikat metal pekerja Indonesia (FSPMI) kembali memenuhi kantor gedung gubernuran Jawa tengah belum lama ini 

Dalam aksi itu, untuk memperjuangkan upah UMK 2022, dan merevisi SK gubernur tentang upah minimum kota / kabupaten karena dianggap melanggar konstitusi

Tidak hanya itu, buruh juga menolak kenaikan upah minimum kota/kabupaten sebesar 0,78 persen yang telah ditetapkan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Koordinator lapangan FSPMI Aulia Hakim mengatakan kami berkomitmen untuk menolak penetapan UMK di Jateng 

"komitmen kami menolak penetapan UMK di Jateng, dan merevisi SK gubernur tentang UMK yang melanggar konstitusi," katanya.

Selain itu, ia akan melakukan aksi menghentikan mesin sampai tanggal 10 kedepan sebagai bentuk protes 

"Semua yang mempunyai basis fspmi kita minta hentikan mesin dan tarik ke jalan pahlawan Semarang secara bergiliran," ucap dia.

Dalam aksi tersebut, buruh meminta untuk merevisi keputusan tentang UMK yang dijelaskan berdasar PP no 36, karena dianggap melanggar undang-undang 1945 yang di nyatakan oleh MK pada 25 November lalu.

Buruh juga menilai Gubernur Jateng telah melakukan tindakan melawan hukum. Jika tuntutan buruh tidak didengar, mereka akan menempuh jalur hukum.

"MK sudah menyatakan bahwa UU omnibus law sudah melanggar UUD'45. dan kami meminta pak Ganjar dengan usulan tambahan kalkulasi UMP diatas 10 persen selama pandemi, jika tak digubris, Ganjar diduga melakukan tindakan hukum karena UU sudah inkonstitusional, kita akan tempuh jalur pidana dan PTUN,” terangnya

Selain itu buruh berharap kepada gubernur untuk memakai hati nurani, karena gubernur adalah jabatan politis, maka dari itu kebijakan untuk menaikkan upah di masa pandemi ini harus dinaikkan

"Upah di Jateng sangat rendah , Ganjar harus melihat dengan hati nurani, padahal ia adalah jabatan politis, makanya ganjar harus menaikkan dengan daya beli yang layak,” katanya.

“Hari ini  menunjukan kita spmi pemanasan saja. Insyaallah kita sudah berkoordinasi dengan teman-teman tanggal 9 semua federasi akan turun lagi. Kalau pak gubernur tak melakukan revisi kami selaku buruh merasa tak ada pemimpin yang pro terhadap kami, kalau ada pemimpin yang tak pro terhadap kami, kami akan pertimbangkan ketika ganjar ingin jadi pemimpin bangsa jateng akan pertimbangkan itu,” tandasnya.

(Adimungkas E/Redaksi)

Dibaca 284 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami