Berdasarkan laporan panitia undangan mencapai 90 orang, namun yang hadir pada kesempatan tersebut diperkirakan tidak mencapai setengah bagian dari jumlah undangan.
Yang lebih parah lagi, mayoritas kursi kosong atau ketidakhadiran peserta berasal dari instansi pemerintahan.
Hal itu memantik amarah dan membuat gerah, Emanuel Ndun, Asisten I Bupati Nagekeo, yang berkenan hadir membuka kegiatan, mewakili Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do.
"Rapat apapun yang kita lakukan untuk melindungi kepentingan masyarakat kita. Itu adalah pekerjaan pokok. Untuk itu, sangat disayangkan undangan yang keluar begitu banyak ke OPD-OPD tetapi yang hadir jumlahnya sedikit. Ini miris sekali karena itu pekerjaan utama kita," kesal Emanuel Ndun.
"Bapak, Ibu sekalian, apabila tugas kita menjaga dan melindungi setiap warga, maka apapun yang kita lakukan kearah sana," tegas pria yang sering disapa El Ndun tersebut.
El Ndun mengungkapkan bahwa bencana alam, apapun bentuknya terjadi tanpa direncanakan dan dikehendaki oleh manusia.
Sebagai manusia yang dikehendaki Tuhan dengan akal budi, manusia perlu merencanakan penanggulangan bencana, maka Kontijensi bencana sangat urgen untuk dibahas.
Menurut El Ndun, Pemerintah memainkan peranan penting dan bertanggungjawab untuk merencanakan, mencegah dan antisipasi untuk melindungi masyarakat dari bencana.
"Semua OPD ada tugas yang berhubungan dengan kebencanaan. Misalnya Dinas Sosial, gerak cepat untuk membantu masyarakat di tenda pengungsian. Dinas kesehatan harus gerak cepat untuk membantu pelayanan kesehatan. Dinas Pangan, sebelum paceklik sudah memperhitungkan secara baik, bagaimana bangun komunikasi dengan petani. Atau koordinasi dengan Dolok untuk persiapan cadangan beras untuk bencana misalnya," demikian ungkap Asisten I Bupati Nagekeo, yang dikutip INBISNIS.ID.
(Petrus Fua Betu Tenda/Redaksi)